tag:blogger.com,1999:blog-3029801642150795542024-02-21T10:18:54.822+07:00Be a NURSEAll about nurse, find hereNursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.comBlogger111125tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-75124056314004527892015-01-26T11:59:00.001+07:002015-01-28T08:28:30.097+07:00Susu Kambing Terbaik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwWB5syUxtktggF-MhZvBr99JIM2d4QhC_NIu6yd36cQIemI-zN83qDhe8d4Gt3lRj5Eu61TmIfl-QIVl8oQLkJO3YEmyeaRgpuQlU4uSOxbilv76rD70ytLwpg0D3gslMWOdpeDiKFbE/s1600/kambing.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwWB5syUxtktggF-MhZvBr99JIM2d4QhC_NIu6yd36cQIemI-zN83qDhe8d4Gt3lRj5Eu61TmIfl-QIVl8oQLkJO3YEmyeaRgpuQlU4uSOxbilv76rD70ytLwpg0D3gslMWOdpeDiKFbE/s1600/kambing.jpg" /></a></div>
Alasan kenapa susu kambing menjadi pilihan yang terbaik<br />
<br />
1. Susu kambing tidak memiliki sifat allergenic.<br />
Reaksi alergi akibat adanya alergen protein yang dikenal sebagai Alpha s1 Kasein ditemukan dalam kadar tinggi susu sapi. Tingkat Alpha s1 Kasein dalam susu kambing sekitar 89% lebih sedikit dari susu sapi, sehingga susu ini bersifat hipoallergenic, sebuah penelitian terbaru pada bayi yang mengalami alergi terhadap susu sapi , kemudian diberikan susu kambing, hasilnya hampir 93% bisa tidak mengalami alergi.<br />
2. Susu kambing secara alami bersifat homogen.<br />
Mungkin anda pernah menyimpan susu sapi segar dalam lemari es, keesokan harinya terlihat dua bagian terpisah dari susu tersebut yaitu terdapat krim dilapisan atas dan susu skim di bagian bawahnya. Ini adalah proses pemisahan alami yang disebabkan oleh senyawa yang disebut agglutinin dan akan selalu menyebabkan susu sapi memiliki lapisan ini jika dibiarkan lama. Industri susu menggunakan proses yang disebut homogenisasi. Metode ini bekerja dengan memaksa cairan susu memiliki molekul yang kecil, memungkinkan susu dan krim untuk tetap homogen tercampur.<br />
hal yang perlu diperhatikan dengan proses homogenisasi buatan adalah setelah dinding sel dari tetesan lemak telah rusak, ia melepaskan superoksida (radikal bebas) yang dikenal sebagai Xanthine oksidase, radikal bebas menyebabkan sejumlah masalah dalam tubuh yaitu salah satunya mutasi DNA yang sering menyebabkan kanker.<br />
Berbeda dengan susu kambing, walaupun dibiarkan agak lama, kondisinya tetap homogen, tidak ada lapisan susu yang terpisah, hal ini karena Susu kambing memiliki molekul lemak yang lebih kecil dan tidak mengandung aglutinin yang memungkinkan untuk tetap homogen secara alami homogen sehingga menghilangkan bahaya yang terkait dengan homogenisasi.<br />
3. Susu kambing lebih mudah dicerna.<br />
Susu kambing memiliki molekul lemak yang lebih kecil serta, sehingga mudah untuk dicerna dan diserap oleh organ pencernaan. Hal ini memungkinkan tubuh untuk mencerna protein lebih mudah daripada ketika mencerna susu sapi.<br />
4. Susu kambing jarang menyebabkan intoleransi laktosa.<br />
Semua susu mengandung laktosa yang juga dikenal sebagai 'gula susu. Kekurangan laktosa ini dikenal sebagai intoleransi laktosa yang merupakan penyakit yang cukup umum.<br />
Susu kambing mengandung laktosa lebih sedikit dari susu sapi sehingga lebih mudah dicerna bagi mereka yang menderita intoleransi laktosa. <br />
5. Susu kambing cocok untuk tubuh manusia lebih baik dari susu sapi.<br />
Susu kambing memiliki sejumlah besar asam lemak esensial seperti asam linoleat dan asam arakidonat daripada susu sapi, serta jumlah vitamin B-6, vitamin A, dan niacin. Susu kambing juga memiliki kalium dan kalsium yang lebih tinggi daripada susu sapi. Jumlah ini menyebabkan susu kambing bersifat lebih basa dibandingkan susu sapi <br />
Secara termodinamika, susu kambing lebih baik untuk konsumsi manusia. Seorang bayi biasanya dimulai kehidupan di sekitar 7-9 pounds, bayi (anak) kambing biasanya dimulai kehidupan di sekitar 7-9 pounds, dan anak sapi biasanya dimulai kehidupan di sekitar 100 pounds, kedua hewan memiliki kebutuhan nutrisi yang sangat berbeda untuk kedua pemeliharaan dan persyaratan pertumbuhan.<br />
kesimpulannya bahwa susu kambing memiliki beberapa keunggulan, menjadi pilihan yang jauh lebih unggul daripada susu sapi. Susu kambing tidak menimbulkan alergi, homogen alami, mudah dicerna, ramah laktosa intoleran, dan secara biokimia / termodinamika lebih unggul daripada susu sapi. <br />
<br />
Freund G. Use of goat milk for infant feeding: experimental work at Creteil (France). Proceeding of the meeting Interets nutritionnel et dietetique du lait de chevre. Niort, France: INRA, 1996:119–21Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-450087203370397642015-01-18T06:16:00.002+07:002015-01-18T06:16:44.977+07:00PITAYA (buah Naga): Buah eksotik berjuta khasiat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivZh31Dhg9WfxH6jzZMC_fWLSg2dsASMMYRp-ejNp-l6RBFk_9-uKa9tDLeDAesrzvuLkK0h_Vq4ZoKmerHtUU3rP_BpZmlGxl1aQlcCEm0BHu-4SYhbMTZucpgwSgIRdbQJSqES9MXzY/s1600/10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivZh31Dhg9WfxH6jzZMC_fWLSg2dsASMMYRp-ejNp-l6RBFk_9-uKa9tDLeDAesrzvuLkK0h_Vq4ZoKmerHtUU3rP_BpZmlGxl1aQlcCEm0BHu-4SYhbMTZucpgwSgIRdbQJSqES9MXzY/s1600/10.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjbRy8XQOo-Fji1e8G9ig-AZun42edjKFwhbP8kAogPUu5UBo9Tittl2YtgYhqNqbPdIGCXdNQVDW8DtTbI4i915gGdnSG_RPoWLezKpvgq86JgtrLU9LqG4NLJcNfg85bYy3W5CnonzA/s1600/9.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a></b></div>
<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga" target="_blank"><b>Buah naga</b></a> (Inggris: <i>pitaya</i>) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga <i><b>Hylocereus</b></i> dan <i><b>Selenicereus</b></i>. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. <i>Hylocereus</i> hanya mekar pada malam hari.<br />
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana
ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina
buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu
diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau
di atas meja altar. Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna
naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai <i>thang loy</i> (buah naga). Istilah Thang loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai <i>dragon fruit</i> (buah naga).<br />
Kandungan nutrisi buah naga :<br />
<br />
<ol>
<li>60 kalori per 100 gram porsi</li>
<li>1 gram serat per porsi</li>
<li> 9 gram karbohidrat per porsi</li>
<li>Biji buah ini mengandung lemak tak jenuh tunggal untuk kesehatan jantung dan asam lemak omega - 3 .</li>
<li>Penelitian menunjukkan buah naga merupakan sumber antioksidan yang sangat baik , dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas penyebab penuaan dini dan penyakit .</li>
<li>Buah ini memiliki kandungan tinggi vitamin C , kalsium , dan vitamin A.</li>
</ol>
Beberapa penelitianmenunjukkan bahwa buah naga memiliki manfaat kesehatan lainnya, diantaranya :<br />
<ol><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq9cPUKZ-szuSxQfWTHCJNvYiZR7j5ZoIyfFeehLg1IT1BRgsNV_yazJMCSMH2wxXjuDC9FwDsyiZMaRIuT4yOPxKs3zbUQZiVri-c727CVrE0KrbHYmyW-rlvHCK843HZlN7FyxBaYcI/s1600/8.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq9cPUKZ-szuSxQfWTHCJNvYiZR7j5ZoIyfFeehLg1IT1BRgsNV_yazJMCSMH2wxXjuDC9FwDsyiZMaRIuT4yOPxKs3zbUQZiVri-c727CVrE0KrbHYmyW-rlvHCK843HZlN7FyxBaYcI/s1600/8.jpeg" /></a>
<li>mencegah komplikasi pada penyakit Diabetes, seperti penyempitan pembuluh darah jantung atau pembuluh darah tepi.</li>
<li>konsumsi rutin buah naga dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi .</li>
<li>Buah naga yang tinggi antioksidan . Antioksidan efektif untuk menurunkan risiko beberapa jenis kanker .</li>
<li>Bijinya mengandung lemak omega - 3 . Banyak penelitian menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat melawan peradangan dan penyakit autoimun .</li>
<li>Meningkatkan kecantikan kulit karena kaya kandungan gizi , termasuk antioksidan , lemak tak jenuh tunggal , vitamin , mineral , enzim , dan serat. </li>
</ol>
Cara pengolahan buah naga <br />Cara yang paling baik adalah dengan memakannya tanpa proses pemasakan, menjadi diet yang sehat . Membantu meningkatkan fungsi pencernaan , memperkuat sistem kekebalan tubuh , dan meningkatkan energi.<br />Namun pemanfaatan buah naga saat ini banyak digunakan dalam industri makanan seperti dibuat <br />Konsumsilah buah naga secara rutin, maka kesehatanpun akan terjaga.<br />
selai, puding, kerupuk, pewarna alami makanan dan lain - lain.Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-32618171794737594462015-01-17T07:41:00.000+07:002015-01-17T07:41:00.071+07:00Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipie2clirolCgirP7vA2Ns2GMa3oheW7wgG__9VCgaXCRy0HwqwEEHy9BiFzh81hwmneQX5mS1U_lVnbCphBTsdmvJXA0pNzp0dyQsz0vMAZ60rAXOyGK34CRbPYh2MpgMexoQ3cfzdZo/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipie2clirolCgirP7vA2Ns2GMa3oheW7wgG__9VCgaXCRy0HwqwEEHy9BiFzh81hwmneQX5mS1U_lVnbCphBTsdmvJXA0pNzp0dyQsz0vMAZ60rAXOyGK34CRbPYh2MpgMexoQ3cfzdZo/s1600/1.jpg" height="173" width="200" /></a></div>
memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang.<br />
Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Sumantri, M. (2007) peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun masih diperlukan faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (head, heart, hand dan health).<br />Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative). Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan Child To Child Programme. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yang berkualitas hidup sehat yang pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dan kemampuan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan serta pemeliharaan lingkungan. Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan nama tiga program pokok UKS (TRIAS UKS). <br /><br />
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat dengan memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada setiap warga sekolah sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. <br /><br />Landasan Hukum<br />Pada tahun 1956 telah dirintis antara Departemen Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Departemen Dalam Negeri dalam bentuk Proyek UKS Perkotaan di Jakarta dan UKS pedesaan di Bekasi. Selanjutnya pada tahun 1970 dibentuk Panitia Bersama Usaha Kesehatan Sekolah, antara Departemen Kesahatan dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang ada pada tahun 1980 ditingkatkan menjadi Keputusan Bersama Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan, tentang pembentukan Kelompok Kerja Usaha Kesehatan Sekolah.<br /><br />
Pada tahun 1982 ditandatangani Piagam Kerjasama antar Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan dan Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, tentang Pembinaan Kesehatan Anak dan Perguruan Agama Islam.<br />Tahun 1984, untuk lebih memantapkan pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah secara terpadu, diterbitkanlah Surat Keputusan Bersama (SKB 4 Menteri) antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesahatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia : <br />1) Nomor 0408a/U/1984; Nomor 319/Menkes/SKB/ VI/1984; Nomor 74/Th/1984; Nomor 60 tahun 1984 tanggal 3 September 1984 tentang pokok kebijakan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.<br />2) Nomor 372a/P/1989; Nomor 390a/Menkes/SKB/VI/1989; Nomor 140 A/Tahun 1989; Nomor 30 A Tahun 1989 tanggal 12 Juni 1989 tentang Tim Pembina UKS. <br />3) Tahun 2003, seiring dengan perubahan system pemerintah di Indonesia dari sentralisasi menjadi desentralisasi dan perkembangan dibidang pendidikan dan kesehatan maka dilakukan penyempurnaan SKB 4 Menteri tahun 1984 menjadi :<br />a. Nomor : 1/U/SKB; Nomor 1067/ Menkes/SKB/VII/2003; Nomor MA/230 A/2003, 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS.<br />b. Nomor : 2/P/SKB; Nomor 1068/ Menkes/SKB/VII/2003; Nomor MA/230 A/2003; 4415 – 404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Tim Pembina UKS Pusat.<br />4) UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan<br /><br />Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan mengembangkan dan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. <br />Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.32 tahun 2004, maka berbagai program pelaksanaan UKS di setiap daerah pada dasarnya sepenuhnya diserahkan kepada Tim Pembina UKS di daerah masing-masing untuk menentukan prioritas programnya, namun berdasarkan pengamatan Tim Pembina UKS pusat ternyata pelaksanaan UKS sampai dengan saat ini dirasakan masih kurang sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga untuk itu perlu dipandang adanya pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jaringan dalam rangka memantapkan pelaksanaan program-program UKS, seperti kita ketahui UKS adalah salah satu wadah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin.<br />Dalam UU No. 23 tahun 1992 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan mewujudkan tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Selain itu pada Bab V pasal 45 disebutkan bahwa Kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang lebih berkualitas.<br />Sedangkan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Diantara tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental social, dimana keduanya sangat mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya. <br />Pada Kepmenkes No. 1457 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di Kabupaten/kota, UKS merupakan salah satu program yang telah ditetapkan SPM nya, dan ini berarti bahwa UKS merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan di Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Untuk itu pemerintah daerah wajib menyiapkan anggaran untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam standar pelayanan minimal secara nasional.<br />Mengacu pada SPM tersebut pemerintah daerah povinsi dan kabupaten/kota berkewajiban menyediakan dana dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) provinsi, kabupaten/kota dan sumber lain untuk melaksanakan program di wilayah kerjanya dan hasilnya akan menjadi salah satu point yang harus dipertanggung jawabkan oleh Gubernur dan Bupati, Walikota kepada rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) masing-masing.<br />Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktifitas yang optimal. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktifitas yang optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, balita, usia sekolah sampai dengan usia lanjut.<br />Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik (usia sekolah), yang merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kwalitas fisik penduduk.<br />Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-75420204103665427892015-01-16T07:32:00.000+07:002015-01-16T07:32:00.201+07:00Konsep Puskesmas<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEIDNtzxnhXWpoNsznVBDW8Z_OABMUqQbIgy_0KTsrJ3Yg_a3TeGp-GV-plaD_sn1AS_DLtRJ2ukbP7S_H-M5xxl8u2m3Nm1wajTZDBV5_SjSkhcXkzaaoscJYNFcF7RCtslSBhK76tcc/s1600/45.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEIDNtzxnhXWpoNsznVBDW8Z_OABMUqQbIgy_0KTsrJ3Yg_a3TeGp-GV-plaD_sn1AS_DLtRJ2ukbP7S_H-M5xxl8u2m3Nm1wajTZDBV5_SjSkhcXkzaaoscJYNFcF7RCtslSBhK76tcc/s1600/45.jpg" height="200" width="163" /></a><br />1. Pengertian Puskesmas <br />Menurut Depkes 1991 Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok<br />
Berdasarkan
keputusan menteri kesehatan No. 128/Menkes/ SK/II/2004, pengertian
puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu
wilayah. Dapat dikatakan bahwa puskesmas adalah sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) kesehatan kabupaten/kota yang berperan
menyelenggarakan sabagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung
tombak pembangunan di Indonesia. <br />
<br />
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi apabila disuatu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Faktor kepadatan penduduk, luar daerah, keadaan geografik dan keadaan instruktur lainya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Luas wilayah kerja yang masih efektif bagi sebuah puskesmas di daerah pedesaan adalah suatu area dengan radius tiga kilometer. Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.<br /><br /><br />2. Tujuan Puskesmas<br />a. Pembangunan Kesehatan, adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal.<br />b. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat agar terwujudnya derajad kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010<br /><br />3. Fungsi Puskesmas<br />a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan<br />b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat<br />c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama<br />d. Pelayanan Kesehatan Perorangan<br />e. Pelayanan Kesehatan Masyarakat<br /><br />4. Visi Puskesmas<br />Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat<br />Indikator Kecamatan Sehat :<br />a. lingkungan sehat,<br />b. perilaku sehat,<br />c. cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu<br />d. derajat kesehatan penduduk kecamatan<br /><br />5. Misi Puskesmas<br />a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya<br />b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya<br />c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan<br />d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya<br /><br />
Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-15710208284588697942015-01-15T07:21:00.000+07:002015-01-15T07:21:00.074+07:00Karakteristik Tingkat Ketergantungan PasienDibawah ini uraian tentang karakteristik ketergantungan pasien menurut Gilles, 1998 dan Waster, 1995 :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT6cL0Ux0sFzOn8YMHAj4k7-bLhyoDhAcrnczJS1bfBLaJzAtqDWWcCIUry7m4bQV4YC_ZE08seEtNAafCobDCZ9wps7xMQ4D4Hng2tL9z3htTDI4zjUB5pZAMz2lF1jK72Bw-UOmPtG8/s1600/grup+ade.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT6cL0Ux0sFzOn8YMHAj4k7-bLhyoDhAcrnczJS1bfBLaJzAtqDWWcCIUry7m4bQV4YC_ZE08seEtNAafCobDCZ9wps7xMQ4D4Hng2tL9z3htTDI4zjUB5pZAMz2lF1jK72Bw-UOmPtG8/s1600/grup+ade.JPG" height="150" width="200" /></a></div>
<br />
Self Care<br />
<ul>
<li>Status psikologis stabil</li>
<li>Kebersihan diri, ganti pakaian dilakukan sendiri</li>
<li>Makan,minum dilakukan sendiri</li>
<li>Ambulasi sendiri</li>
<li>Observasi tanda-tanda vital tiap shift</li>
</ul>
Minimal Care<br />
<ul>
<li>Kebersihan diri, ganti pakaian dilakukan sendiri</li>
<li>Makan,minum dilakukan sendiri</li>
<li>Ambulasi sendiri</li>
<li>Observasi tanda-tanda vital tiap shift</li>
<li>Status psikologis stabil</li>
<li>Pengobatan minimal</li>
<li>Persiapan prosedur tidak memerlukan pengobatan </li>
</ul>
Intermediate Care<br />
<ul>
<li>Membersihkan diri, ganti pakaian dibantu</li>
<li>Observasi tanda-tanda vital tiap 24 jam</li>
<li>Makan, minum dibantu</li>
<li>Ambulasi dibantu</li>
<li>Pengobatan sekali atau lebih tiap shift</li>
<li>Dengan perawatan folley catheter</li>
<li>Terpasang IVFD untuk keadaan emergency</li>
<li>Intake output diukur</li>
<li>Penggantian balutan stabil</li>
<li>Persiapan prosedur memerlukan pengobatan dan follow up </li>
</ul>
Modified Intensive Care<br />
<ul>
<li>Secara total tergantung pada layanan perawat</li>
<li>Menerima tranfusi dan infus lebih dari satu</li>
<li>Terpasang arterial line dan alat bantu napas</li>
<li>Komplikasi post operasi</li>
<li>Tidak kooperatif dan komunikatif </li>
</ul>
Intensive Care<br />
<ul>
<li>Secara total tergantung pada layanan perawat</li>
<li>Terpasang arterial line dan IVFD lebih dari satu</li>
<li>Menerima tranfusi</li>
<li>Terpasang alat bantu napas</li>
<li>Tindakan penyelamatan hidup</li>
<li>Komplikasi anasthesi/post operasi</li>
<li>Tidak kooperatif dan komunikatif</li>
<li>Observasi tanda-tanda vital selama 30 menit pertama</li>
</ul>
Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-85601271348559154012015-01-14T08:24:00.000+07:002015-01-14T08:27:39.523+07:00Rahasia Alam : Alpukat<b>Avokad</b>o, <b>alpukat</b>, atau <i>Persea americana</i> ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZbWrowNv0hRCnpNyXX1livyNKVzGq87eKYf_gE3yJQ_-oqhUAZNWVwcGdCZ4aicuuADxey54MdLgodGJRD3sDREcnWw0dNEqeuERFw_N73RFUXATfJAyHjlQADDJ4tXPS43zNyahfLgc/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZbWrowNv0hRCnpNyXX1livyNKVzGq87eKYf_gE3yJQ_-oqhUAZNWVwcGdCZ4aicuuADxey54MdLgodGJRD3sDREcnWw0dNEqeuERFw_N73RFUXATfJAyHjlQADDJ4tXPS43zNyahfLgc/s1600/6.jpg" /></a></div>
Nama apokat atau avokad (dari bahasa Inggris, <i>avocado</i>) berasal dari bahasa Aztek, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Apokat" target="_blank">ahuacatl</a> (dibaca kira-kira "awakatl"). Suku Aztek berada di daerah Amerika
Tengah dan Meksiko. Karena itu, buah ini pada awalnya dikenal di daerah
tersebut. Apokat diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19. Manfaat Alpukat dapat dibaca dibawah ini :<br />
<br />
1. Alpukat kaya gizi<br />
Buah ini kaya akan gizi / nutrien untuk segala macam hidangan, karena rasa yang tawar dan tekstur yang lembut . Berbagai jenis alpukat , mulai bentuk yang menyerupai buah pir dan warna (dari hijau ke hitam) , berat alpukat juga bervariasi mulai dari 8 ons ( 220 gram ) sampai 3 pon ( 1,4 kg ) .<br />
Berikut adalah beberapa nutrisi yang melimpah dalam 100 gr Alpukat :<br />
Vitamin K : 26 % dari rata-rata kebutuhan diet harian .<br />
Folat : 20 % dari rata-rata kebutuhan diet harian .<br />
Vitamin C : 17 % dari rata-rata kebutuhan diet harian .<br />
Kalium : 14 % dari rata-rata kebutuhan diet harian .<br />
Vitamin B5 : 14 % dari rata-rata kebutuhan diet harian .<br />
Vitamin B6 : 13 % dari rata-rata kebutuhan diet harian .<br />
Vitamin E : 10 % dari rata-rata kebutuhan diet harian .<br />
Kemudian mengandung sejumlah kecil Magnesium , Mangan , Tembaga , Besi , Seng , fosfor , vitamin A , B1 ( tiamin ) , B2 ( Riboflavin ) dan B3 ( Niacin ) .<br />
Dalam 160 kalori , 2 gram protein dan 15 gram lemak sehat . Meskipun mengandung 9 gram karbohidrat , terdiri dari 7 gram serat dan 2 gram karbohidrat murni, membuat buah-buahan ini rendah karbohidrat . Alpukat tidak mengandung kolesterol atau natrium , dan rendah lemak jenuh . <br />
<br />
2. Mengandung Kalium lebih banyak dari pisang<br />
Kalium adalah nutrisi yang penting untuk membantu aktifitas listrik jantung atau sel-sel tubuh, untuk menjalankan fungsinya. Alpukat sebenarnya sangat tinggi kalium, dengan 100 gram ( 3,5 ons ) kandungan Kaliumnya adalah 14 % dari rata-rata kebutuhan diet harian , dibandingkan dengan pisang, berkisar 10 % . Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan kalium yang memadai berkorelasi dengan penurunan tekanan darah , faktor risiko utama untuk serangan jantung , stroke dan gagal ginjal <br />
<br />
3. Alpukat baik bagi kesehatan Hati : Asam Lemak tak jenuh tunggal<br />
Alpukat adalah makanan berlemak tinggi , bahkan 77 % kalori di dalamnya berasal dari lemak , sehingga alpukat merupakan makanan nabati yang berlemak tinggi, sebagian besar lemak dalam alpukat adalah asam oleat .<br />
Asam oleat adalah asam lemak tak jenuh tunggal yang juga merupakan komponen utama dalam minyak zaitun dan diyakini bertanggung jawab atas beberapa efek yang menguntungkan . Asam oleat dapat menurunkan aktifitas peradangan dan berfungsi sebagai anti kanker .<br />
Lemak dalam alpukat juga cukup tahan terhadap oksidasi akibat panas, membuat minyak alpukat menjadi pilihan yang sehat dan aman untuk memasak .<br />
<br />
4. Alpukat mengandung serat<br />
Serat merupakan nutrisi lain yang ditemukan dalam jumlah yang relatif besar dalam alpukat . Serat adalah materi tanaman dicerna yang dapat berkontribusi terhadap penurunan berat badan , mengurangi lonjakan gula darah dan menurunkan resiko terjangkit suatu penyakit.<br />
Serat larut untuk dapat memberi makan bakteri usus ramah dalam usus , yang sangat penting untuk fungsi optimal tubuh kita. 100 gram ( 3,5 ons ) porsi alpukat mengandung 7 gram serat , yang merupakan 27 % dari jumlah harian yang disarankan . Sekitar 25 % dari serat dalam alpukat larut , sedangkan 75 % tidak larut ( 15 ) .<br />
<br />
5. Makan Alpukat Bisa Turunkan Kolesterol dan Trigliserida Tingkat<br />
Penyakit jantung adalah penyebab kematian paling umum di dunia. Hal ini diketahui dari pemeriksaan darah terkait dengan peningkatan risiko, kolesterol dan trigliserida yang tinggi, penanda inflamasi , tekanan darah dan lain-lain . <br />
Penelitian-penelitian ini telah menunjukkan bahwa alpukat dapat :<br />
Mengurangi tingkat kolesterol total secara signifikan .<br />
Mengurangi trigliserida darah hingga 20 % .<br />
Kolesterol LDL hingga 22 % .<br />
Meningkatkan HDL ( "baik " ) kolesterol hingga 11 %<br />
<br />
6. Orang yang makan Alpukat Cenderung lebih sehat<br />
Orang yang makan alpukat setiap hari menjadi jauh lebih sehat dibandingkan orang yang tidak makan alpukat . Mereka memiliki asupan gizi yang jauh lebih baik dan menurunkan resiko gangguan sindrom metabolik , sekelompok gejala yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan diabetes . Orang-orang yang makan alpukat secara teratur juga beratnya kurang , memiliki BMI yang lebih rendah dan kurang signifikan lemak perut . Mereka juga memiliki lebih banyak HDL ( "baik ") kolesterol .<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4nuMpecTC_u0G3f0Esj1v_OI9h-vTC67ownphIQaEHttooXr40JEuRgq-F_DZr5oLctHKLhnC7t-KTEIkL7GC0-iVi29vFXN_1reRQqi7YqgWU89n-vD2Hvzv2jbmMpMAlWc5LUalFo4/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4nuMpecTC_u0G3f0Esj1v_OI9h-vTC67ownphIQaEHttooXr40JEuRgq-F_DZr5oLctHKLhnC7t-KTEIkL7GC0-iVi29vFXN_1reRQqi7YqgWU89n-vD2Hvzv2jbmMpMAlWc5LUalFo4/s1600/7.jpg" height="152" width="200" /></a><br />
7. Lemak dalam Alpukat membantu penyerapan nutrisi nabati<br />
Nutrisi yag masuk ke saluran cerna, membutuhkan sarana transportasi agar dapat masuk ke dalam tiap sel tubuh, beberapa nutrisi yang "larut dalam lemak," yang berarti bahwa mereka harus dikombinasikan dengan lemak agar dapat dimanfaatkan. Ini termasuk vitamin A, D, E, d<br />
Suatu penelitian menunjukkan bahwa menambahkan alpukat atau minyak alpukat baik salad atau salsa dapat meningkatkan penyerapan antioksidan sampai 2,6-15 kali lipat. Ini adalah alasan yang sangat baik untuk selalu menyertakan sumber lemak sehat ketika Anda makan sayuran. Tanpa itu, banyak nutrisi tanaman yang bermanfaat akan sia-sia.<br />
an K bersama dengan antioksidan seperti karotenoid.<br />
<br />
8. Alpukat sebagai Antioksidan dapat melindungi mata<br />
Alpukat tidak hanya meningkatkan penyerapan antioksidan dari makanan lain, Alpukat sendiri tinggi antioksidan, mengandung nutrisi yang disebut Lutein dan Zeaxanthin, yang sangat penting untuk kesehatan mata<br />
Penelitian menunjukkan bahwa nutrisi ini terkait dengan penurunan risiko katarak dan degenerasi makula, yang umum pada orang tua. Oleh karena itu, mengkonsumsi alpukat memiliki manfaat bagi kesehatan mata dalam jangka panjang.<br />
<br />
9. Alpukat membantu mencegah kanker<br />
Beberapa penelitian dalam sel terisolasi telah menunjukkan bahwa nutrisi dalam alpukat mungkin memiliki manfaat dalam mencegah kanker prostat, dan menurunkan efek samping dari kemoterapi dalam beberapa sel.<br />
<br />
10. Extract Alpukat membantu meringankan gejala Arthritis<br />
Arthritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa ekstrak dari alpukat dan minyak kedelai, dapat mengurangi gejala arthritis tulang, yang disebut osteoarthritis. <br />
semakin tertarik untuk mengkonsumsi alpukat tiap hari ? :)
<body oncontextmenu="return false;" onkeydown="return false;" onmousedown="return false;"> </body>Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-29594390607506198012015-01-14T07:00:00.000+07:002015-01-14T07:00:08.243+07:00PERSPEKTIF MANAJEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAHFilosofi Keperawatan <br />
<br />
Filosofi keperawatan adalah diagnosa dan asuhan respons manusia terhadap masalah kese<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOkGz-4gRQb9y18uyi7CTw2HTChomOZUs2wfM8fr4umONbAsxSI3gDXTW9ApijhbDkfl0sroN1a_WVtma1gWdSYULvEmZk7T5pH9J10XaQSSScxNXarcCjcwkaBjGPWBObF-9kj5f3PiU/s1600/nurse%231.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOkGz-4gRQb9y18uyi7CTw2HTChomOZUs2wfM8fr4umONbAsxSI3gDXTW9ApijhbDkfl0sroN1a_WVtma1gWdSYULvEmZk7T5pH9J10XaQSSScxNXarcCjcwkaBjGPWBObF-9kj5f3PiU/s1600/nurse%231.png" height="200" width="200" /></a></div>
hatan, baik aktual maupun potensial, dengan tujuan mencegah komplikasi, mempertahankan status kesehatan, membantu individu mencapai status kesehatan yang optimal, dan atau membantu individu meninggal dengan tenang dan damai.<br />
Pengertian<br />
Ruang rawat inap bedah dewasa laki-laki merupakan suatu ruangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada individu dewasa lebih dari 14 tahun berjenis kelamin laki-laki dengan berbagai kelainan dan atau gangguan fisiologis baik aktual maupun potensial yang didiagnosa harus dilakukan tindakan pembedahan, menjelang dan sesudah dilakukan tindakan pembedahan.<br />
<br />
Tujuan dan prinsip keperawatan <br />
1. Memberikan asuhan keperawatan secara profesional<br />
2. Meminimalkan penderitaan klien sehingga mencapai kemandirian<br />
3. Mencegah terjadinya komplikasi<br />
4. Menjamin pemenuhan kebutuhan dasar klien selama perawatan<br />
5. Membina peran serta atau kerjasama dengan keluarga klien<br />
6. Menyediakan lahan pendidikan bagi calon praktisi keperawatan dan tenaga kesehatan lain<br />
7. Menjadi lahan untuk penelitian<br />
<br />
Sifat Kekaryaan<br />
<br />
Fokus Telaahan<br />
Fokus telaah ruang rawat inap bedah laki-laki individu dewasa lebih dari 14 tahun berjenis kelamin laki-laki dengan berbagai kelainan gangguan fisiologis baik aktual maupun potensial yang didiagnosa harus dilakukan tindakan operasi, menjelang dan sesudah dilakukan tindakan operasi sistem musuloskeletal.<br />
<br />
Basis Intervensi<br />
Basis intervensi dari keperawatan medikal bedah adalah ketidakmampuan, ketidaktahuan dan ketidakmauan dalam pemenuhan kebutuhan dasar klien.<br />
<br />
Lingkup Garapan<br />
Lingkup garapan dari keperawatan adalah pemenuhan kebutuhan dasar manusia berdasarkan fokus telaah sistem muskuloskeletal, maka lingkup garapan keperawatan medikal bedah meliputi segala gangguan/hambatan pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang terjadi akibat perubahan fisiologis pada satu atau beberapa sistem tubuh yang dialami oleh individu.<br />
<br />
Secara umum lingkup garapan keperawatan medikal bedah adalah :<br />
<ol>
<li>Pemberian asuhan untuk memenuhi rasa nyaman klien selama dirawat.</li>
<li>Pemberian bantuan kepada klien dalam meningkatkan dan memelihara status kesehatan, deteksi penyakit, dan atau pencegahan penyakit.</li>
<li>Pemberian bantuan kepada klien untuk mencapai kemandirian sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.</li>
<li>Pemberian bantuan kepada klien untuk meninggal dengan damai</li>
</ol>
Elemen-elemen dalam lingkup garapan medikal bedah adalah :<br />
<ol>
<li>Pemeliharaan pola-pola normal dari fungsi-fungsi dasar kebutuhan dasar manusia.</li>
<li>Pengelolaan rasa tidak nyaman dan nyeri.</li>
<li>Penanganan masalah emosional yang berkaitan dengan penyakit dan prosedur pengelolaan.</li>
<li>Peningkatan pengetahuan klien dan keluarga tentang pemeliharaan kesehatan.</li>
<li>Memfasilitasi perawatan mandiri klien secara mandiri.</li>
<li>Membantu klien mengambil keputusan.</li>
<li>Membantu klien dan keluarga menghadapi penyakit terminal dan kematian dapat meninggal dengan damai</li>
</ol>
Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Pasien<br />
Klien yang menjalani rawat inap dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat ketergantungan sebagai berikut (Modifikasi Gillies, 1995 dan Waster, 1990) :<br />
<ol>
<li>Self care : Waktu kerja efektif 1 jam/24 jam</li>
<li>Minimal Care : Waktu kerja efektif 2 jam/24 jam</li>
<li>Intermediate Care : Waktu kerja efektif rata-rata 2,5 jam/24 jam</li>
<li>Modified Intensive Care : Waktu kerja efektif 5-6 jam/24 jam</li>
<li>Intensive Care : Waktu kerja efektif 7 jam/24 jam</li>
</ol>
Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-53429074048333250942015-01-13T08:09:00.000+07:002015-01-13T08:16:06.458+07:00Rahasia awet muda dengan Glutathione<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJDci3YE_vsRT7_wT4FUdz2w5hVpMlMEzu_8tWNgPUmGd6v7sC5pR5r2yV_CzKcUX4xyXVNiQmZvEPoGvGAkCAysds4tt38tl6ej9E3nwD_pfhmYGF_9cGRJeU0E4Yk3NOyov7d0QQiYo/s1600/35.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJDci3YE_vsRT7_wT4FUdz2w5hVpMlMEzu_8tWNgPUmGd6v7sC5pR5r2yV_CzKcUX4xyXVNiQmZvEPoGvGAkCAysds4tt38tl6ej9E3nwD_pfhmYGF_9cGRJeU0E4Yk3NOyov7d0QQiYo/s1600/35.jpg" height="273" width="400" /></a></div>
Glutathione (GSH) adalah master antioxidant terbaik atau the mother Of
all antioxidants dengan kata lain induknya dari semua antioksidan,
karena banyaknya Glutathione (GSH) disebut juga Master Antioksidan.
Glutathione adalah senyawa yang mengandung tiga asam amino , glutamat , sistein dan glisin, dapat mengikat radikal bebas yang berasal dari polusi
udara, rokok, pestisida dan lain-lain.<br />
Glutathione (GSH) juga dapat
mempertahankan antioksidan lainnya didalam tubuh seperti vitamin C dan E
dalam bentuk aktif, sehingga dapat bekerja dengan optimal. Sifat
Glutathione (GSH) dapat menetralkan radikal bebas serta mencegah
pembentukan mereka. Efek radikal bebas merusak dinding sel tubuh yang
menyebabkan timbulnya penyakit, seperti kanker dan berbagai penyakit
degeneratif lain.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpTdSkDlhO-oGZn_JZT9qb5Y6M69-XKmtjN0WRzzwGha8Ahpv4R2lQkycRAwT0iQYEsHofdIQfQzjIM1FbCcNzoYOmPDKTQzpofHCkUCo00HyyOTRAMDYzF31UySA3Rt2h-aLQfvJazCM/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a>Glutathione (GSH) ditemukan di hampir semua sel hidup. Hati, limpa,
ginjal, pankreas, serta lensa dan kornea, memiliki konsentrasi tertinggi
dalam tubuh. Namun, seiring bertambahnya usia kita, kadar Glutathione
menurun. Ia terlibat dalam diferensiasi selular dan memperlambat proses
penuaan.<br />
<br />
Sumber alami glutathione :<br />
<br />
A. sumber Nabati <br />
Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber makanan yang mengandung glutathione . Agar glutathione tidak rusak, makanan sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan segar, tidak dimasak atau diolah . Memasak dan pengolahan akan mengurangi bioavailabilitas glutathione dalam makanan ini . Selain itu, tingkat glutathione bervariasi antara buah-buahan dan sayuran karena faktor lingkungan dan fase pertumbuhan tanaman . Buah-buahan dan sayuran yang mengandung glutathione paling tinggi adalah asparagus , kentang , paprika , wortel , bawang , brokoli , alpukat , labu , bayam , bawang putih , tomat , jeruk , apel, jeruk , pisang dan melon .<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkIrC7Cu9H0rRfY6_rWzGtGp9qPaYV4yqz9WmmfV2KIurpmW17q972q8vsDhVyAffxEiJrz-fhYd7iGpX-42tUVZirBG1_CQhlsSCDkud3J5uHeUcsRKgJ20bXdC2bLzNpcX6iWLapMCk/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkIrC7Cu9H0rRfY6_rWzGtGp9qPaYV4yqz9WmmfV2KIurpmW17q972q8vsDhVyAffxEiJrz-fhYd7iGpX-42tUVZirBG1_CQhlsSCDkud3J5uHeUcsRKgJ20bXdC2bLzNpcX6iWLapMCk/s1600/4.jpg" height="133" width="200" /></a></div>
<br />
Jinten adalah sumber senyawa antioksidan silymarin . Silyarmin membantu untuk mencegah penipisan glutathione dalam hati . Glutathione diperlukan hati untuk mendetoksifikasi zat-zat berbahaya . Jika hati rusak , konsentrasi glutathione secara substansial berkurang . Pada gilirannya , hati menjadi lebih rentan terhadap kerusakan lebih lanjut ,Jinten juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan konsentrasi glutathione jaringan . <br />
<br />
B. Sumber Hewani<br />
Diet Glutathione ditemukan dengan jumlah tinggi dalam daging mentah dan dalam jumlah sedang dalam produk susu dan telur . Makanan-makanan ini mengandung tinggi protein whey ( alpha - lactalbumin) yang kaya akan asam amino yang mengandung sulfur . Produk ini mengoptimalkan penggunaan glutathione dalam tubuh . Memasak dan penyimpanan lama mengurangi kandungan glutathione dalam makanan ini .Glutathione ini cukup tinggi saat dikonsumsi segera setelah dimasak atau diolah.<br />
<br />
C. Makanan yang banyak mengandung Selenium<br />
Selenium merupakan co - faktor penting untuk membentuk enzim glutation .Untuk itu mengkonsumsi makanan yang kaya selenium akan meningkatkan produksi glutathione . Makanan ini termasuk sereal , gandum , kacang Brasil , kenari , kacang-kacangan , ikan tuna , daging sapi , unggas , keju , telur . Alpha lipoic , atau ALA , meningkatkan sintesis glutation dalam tubuh , sehingga meningkatkan tingkat glutathione . Makanan yang kaya asam alpha lipoic meliputi : bayam , tomat , kacang polong , kubis Brussel , dedak padi dan mayones . Makan makanan ini meningkatkan bioavailabilitas antioksidan yang penting ini. <br />
<br />
<body oncontextmenu="return false;" onkeydown="return false;" onmousedown="return false;"> </body>Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-38925144388699939702015-01-13T06:50:00.000+07:002015-01-13T06:50:00.134+07:00Penanganan Bencana Alam <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZNNFpuwwHGD5VRG1pDd6_ILoz6KoW3E3u-SqOqFtiRNNaADAb_mi-pzsKuw1jtAWB-MQx-OioMGRd6tgSM3gc-2X7gAva0YpGh55bgBzDuFTOKgVPC-SDgkm3oqC9NOvzENJI7C6mQJQ/s1600/44.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZNNFpuwwHGD5VRG1pDd6_ILoz6KoW3E3u-SqOqFtiRNNaADAb_mi-pzsKuw1jtAWB-MQx-OioMGRd6tgSM3gc-2X7gAva0YpGh55bgBzDuFTOKgVPC-SDgkm3oqC9NOvzENJI7C6mQJQ/s1600/44.jpg" /></a>Bencana terjadi setiap saat, dengan rangkaian mata rantai terakhir berupa kerugian moril, materiil, begitu juga banyaknya korban akibat bencana tersebut. Kehilangan anggot<br />Untuk dapat mengurangi jumlah korban jiwa manusia akibat bencana ini perlu adanya usaha pertolongan medik darurat (pra-rumah sakit dan atau di rumah sakit) yang melibatkan berbagai unsur kesehatan dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta secara terpadu dan terintegrasi. Sehingga diperlukan adanya suatu upaya kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam memberikan pertolongan medik darurat terutama di rumah sakit (Hospital disaster Planning).<br />
a keluarga, kehilangan sumber pencaharian, kehilangan rumah, mobil, bahkan kehilangan nyawa, belum lagi gangguan psikologis akibat trauma yang ditimbulkan bencana tersebut.<br />
Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak atau secara berlanjut yang menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan yang normal atau kerusakan ekosistem sehingga diperlukan tindakan darurat dan luar biasa untuk menolong dan menyelamatkan manusia beserta lingkungannya.<br />
<br />PENGELOLAAN SDM<br />Pengelolaan sumberdaya penanggulangan insiden yang meliputi hal-hal sebagi berikut:<br />1. Kesiapan Sebelum Penugasan<br />2. Prosedur Penugasan<br />3. Prosedur Demobilisasi<br /><br />1. Kesiapan Sebelum Penugasan<br />
<ul>
<li>Persiapkan diri sebelum ada penugasan.</li>
<li>Ikuti pelatihan-pelatihan yang diperlukan. </li>
<li>Mengenali posisi apa yang akan anda tempati dalam organisasi penanggulangan insiden, akan membantu dalam persiapan. </li>
<li>Pekerjaan mungkin memerlukan komputer lap top dan software, printer, disket, CD, dan sebagainya. Diharapkan memiliki daftar periksa / Checklist untuk semua kebutuhan yang diperlukan ini.</li>
<li>Sebuah “Go Kit” sebelumnya akan menghemat waktu antara pengerahan dan check in.</li>
</ul>
Go Kit anda diharapkan terdiri dari barang-barang yang akan anda perlukan dalam setiap insiden:<br />
<ul>
<li>Tanda pengenal</li>
<li>Pena, pensil, spidol</li>
<li>Kertas</li>
<li>Formulir-formulir ICS dan lainnya</li>
<li>Kebijakan, prosedur, dan instruksi yang akan diperlukan dalam penanganan insiden</li>
<li>Peta/tataletak</li>
<li>Selotip dan paku tancap</li>
<li>Clipboard</li>
</ul>
Beberapa barang-barang keperluan pribadi yang juga perlu dimasukkan dalam Go Kit anda diantaranya adalah sebagai berikut:<br />
<ul>
<li>Satu atau lebih pakaian ganti (termasuk sepatu), khususnya jika anda akan dikerahkan beberapa periode waktu.</li>
<li>Pakaian dalam</li>
<li>Jaket </li>
<li>Lampu senter</li>
<li>Obat-obatan</li>
<li>Makanan ringan</li>
<li>Bacaan dan radio tape player untuk pengisi waktu istirahat.</li>
</ul>
<br />2. Prosedur Penugasan<br />Cari atasan langsung anda untuk mendapatkan informasi penting untuk melakukan pekerjaan anda:<br />
<ul>
<li>Apa status terkini?</li>
<li>Apa tanggung jawab kerja anda yang khusus</li>
<li>Kapan anda harus melapor dan dimana?</li>
<li>Apa penugasan anda?</li>
<li>Kepada siapa anda akan melapor (nama, jabatan)?</li>
<li>Berapa lama anda akan ditugaskan?</li>
<li>Apa peran anda? Apakah anda punya otoritas untuk mengambil keputusan? Apakah anda seorang Supervisor? Jika ya, berapa orang yang akan anda awasi?</li>
<li>Prosedur apa yang berlaku untuk menghubungi Supervisor anda sehari-hari?</li>
<li>Bagaimana keluarga anda dapat menghubungi anda bila dalam keadaan darurat?</li>
<li>Buat catatan selama briefing, khususnya bila anda memiliki bawahan yang juga perlu mendapatkan briefing dari anda. </li>
<li>Buat catatan terhadap kegiatan-kegiatan yang anda lakukan, yang mungkin akan diperlukan dikemudian hari.</li>
</ul>
<br />3. Prosedur Demobilisasi<br />
<ul>
<li>Persiapkan diri sebelum ada penugasan.</li>
<li>Demobilisasi tidak hanya sekedar pulang ke rumah. </li>
<li>Semua pekerjaan yang sedang berlangsung harus sudah selesai, kecuali ada arahan lain.</li>
<li>Pastikan semua catatan dan dokumen anda sudah diperbaharui</li>
<li>Berikan penjelasan pada pengganti anda atau Supervisor anda tentang status dari semua pekerjaan</li>
<li>Berikan penjelasan pada bawahan anda dan perkenalkan pengganti anda, jika diperlukan.</li>
<li>Kembalikan atau alihkan semua peralatan yang menjadi tanggung jawab anda.</li>
<li>Ikuti prosedur check out yang berlaku sebelum meninggalkan lokasi</li>
</ul>
Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-66887341084745710842015-01-12T06:35:00.000+07:002015-01-12T07:51:58.433+07:00Gangguan Proses Fikir<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh-Y0VhqQ6onMrJ7XMB__m1iay8DaeSzn8GjYKNoDZktBXSqt3luAOV8SWlmvLnp_n1S-QYXusXpSiDxx5clfv7uKNNBKJ9nC7A9by0g93Tl088tf03OzWZ2Nij7FZp4IuVOopm8KyEOI/s1600/43.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh-Y0VhqQ6onMrJ7XMB__m1iay8DaeSzn8GjYKNoDZktBXSqt3luAOV8SWlmvLnp_n1S-QYXusXpSiDxx5clfv7uKNNBKJ9nC7A9by0g93Tl088tf03OzWZ2Nij7FZp4IuVOopm8KyEOI/s1600/43.jpg" /></a></div>
DEFINISI <br />
Gangguan proses pikir adalah informasi yang tidak berfungsi dengan baik yang akan mempengaruhi proses berfikir sehingga memberi dampak pada proses komunikasi, meliputi proses pertimbangan (Judgement), pemahaman, serta penalaran (Reasoning).<br />
<br />
B. MACAM- MACAM<br />
<br />
<ul>
<li>Gangguan Bentuk Pikir</li>
</ul>
Penyimpangan dari pemikiran rational, logic dan terarah pada tujuan :<br />
<ul>
<li>Gangguan Arus Pikir</li>
</ul>
Cara dan lajunya proses asosiasi dalam pikiran.<br />
<ul>
<li>Gangguan Isi Pikir</li>
</ul>
Baik verbal maupun non verbal mengalami gangguan<br />
<br />
C. FAKTOR PENCETUS<br />
<ol>
<li>Biologis</li>
<li>Psikologis</li>
<li>Social Budaya</li>
</ol>
D. PROSES TERJADINYA<br />
<ol>
<li>Gagal melalui tahapan perkembangan dengan sehat</li>
<li>Disingkirkan oleh orang lain dan merasa kesepian</li>
<li>Hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain</li>
<li>Perpisahan dengan orang yang dicintai</li>
<li>Kegagalan yang sering dialami</li>
<li>Keturunan, paling sering pada kembar satu telur.</li>
<li>Sering menggunakan penyelesaikan masalah yang tidak sehat misalnya menyalahkan orang lain</li>
</ol>
<br />
E. TANDA DAN GEJALA<br />
<ol>
<li>Menarik diri</li>
<li>Bicara dan tertawa sendiri</li>
<li>Tidak peduli lingkungan</li>
<li>Ketakutan</li>
<li>Marah tanpa sebab</li>
<li>Bermusuhan dan curiga</li>
<li>Komunikasi kacau</li>
<li>Perawatan diri terganggu</li>
</ol>
semakin banyak gejala yang ditemui, semakin berat gangguan proses fikir yang dialami<br />
<br />
F. MEKANISME KOPING<br />
<ol>
<li>Regresi berhubungan dengan masalah informasi dan upaya untuk menanggulangi ansietas, hanya mempunyai sedikit energi yang teertinggal untuk aktifitas hidupnya sehari-hari.</li>
<li>Proyeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi.</li>
<li>Menarik diri.</li>
</ol>
Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-22076700301439686082015-01-11T08:00:00.000+07:002015-01-11T08:00:00.997+07:00Hipertensi : Gejala dan Cara Penanganan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixWJvlBZK0wFPV6tvq8aO610lSW2qxcsElmFh1HTyx0TVIOnqZrz97Fa3gS_NEk6FUbkStpKGyQ67LnzValiAjYr9svnI6QHkOt75P3c-9bFKRAk_hX7JTAq5cZyWfIUZkfeTK9u8hKow/s1600/42.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixWJvlBZK0wFPV6tvq8aO610lSW2qxcsElmFh1HTyx0TVIOnqZrz97Fa3gS_NEk6FUbkStpKGyQ67LnzValiAjYr9svnI6QHkOt75P3c-9bFKRAk_hX7JTAq5cZyWfIUZkfeTK9u8hKow/s1600/42.jpg" height="317" width="400" /></a></div>
Pengertian<br />Hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang:<br />Batas atas (sistol) > 140 mmHg<br />Batas bawah (diastol) > 90 mmHg<br /><br />A. Faktor penyebab<br />1. Penuaan<br />2. Merokok<br />3. Sering memakan makanan berlemak tinggi<br />4. Sering minum kopi<br />5. Stress/banyak pikiran<br /><br /><br />
<br />
<br />
B. Tanda dan gejala<br />
<ol>
<li>pusing</li>
<li>berdebar-debar</li>
<li>terasa sakit atau berat pada tengkuk</li>
<li>kadang pandangan kabur/buram</li>
<li>sulit tidur dan gelisah</li>
</ol>
C. Bahaya Hipertensi<br /> Hipertensi sering disebut sebagai pembunuh yang tersembunyi, karena sering kali gejalanya bertambah hebat dalam waktu yang singkat.<br /> Efek samping yang paling berat dari hipertensi adalah suatu keadaan yang disebut stroke, yaitu pecahnya pembuluh darah di otak.<br /><br />D. Perawatan Hipertensi<br />
<ol>
<li>Memperbaiki gaya hidup</li>
<li>Menghindari kopi, makanan berlemak tinggi, dan rokok</li>
<li>Hindari stress atau banyak pikiran</li>
<li>Olah raga teratur</li>
<li>Perbanyak makan sayur dan buah-buahan</li>
<li>Memeriksakan secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat</li>
</ol>
Bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) ataupun penyakit
ginjal, kondisi tubuh penderita membutuhkan makanan dengan kandungan
garam yang sedikit.<br />
<br />
Pengurangan penggunaan garam yang dimaksud bukanlah dilaksanakan pada
semua jenis garam, namun pengurangan yang ada lebih kepada maksud
pembatasan jumlah garam / natrium klorida (NaCl) dalam makanan disamping
penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG), serta sodium karbonat.
Dimana sangat dianjurkan pada pelaku diet ini untuk mengonsumsi garam
dapur (garam yang mengandung iodium) tidak lebih daripada 6 gram per
hari atau setara dengan satu sendok teh.<br />
<br />
Tujuan dari diet ini adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah
tinggi serta membantu menghilangkan penimbunan garam atau air dalam
jaringan tubuh.Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-76929809770127458852015-01-11T07:01:00.000+07:002015-01-12T07:47:15.321+07:00Infused Water : Air infus manfaatnya bagi kesehatan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1MFpeC_gMGvnO79sOoM8paI-J33-5yFgza8xECZjBNOPpXSjOHyvHkjsgUAcUV5Y-yC-nnovqbQQYC_1Ucv7rH2g-37vHD-RyO1YJVMP_Ui8LgNV2cPX_l252RHC_JONeY2x2WBHGraM/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1MFpeC_gMGvnO79sOoM8paI-J33-5yFgza8xECZjBNOPpXSjOHyvHkjsgUAcUV5Y-yC-nnovqbQQYC_1Ucv7rH2g-37vHD-RyO1YJVMP_Ui8LgNV2cPX_l252RHC_JONeY2x2WBHGraM/s1600/3.jpg" /></a>Infused water atau spa water atau dalam bahasa indonesia disebut air infus tengah menjadi trend kesehatan yang baru baik diluar negeri dan kini merebak sampai ke Indonesia. Di luar nege<br />
ri, Infused water dipopulerkan oleh blogger asal Oregon AS bernama Amy Pogue. Ia sendiri mengaku terinspirasi oleh ibunya yang sejak kecil selalu memberinya air dengan potongan lemon didalamnya.<br />
<br />
Infused water adalah air putih yang telah diberi tambahan potongan buah atau herbal sehingga memberikan sensasi rasa air tertentu dan bermanfaat bagi kesehatan. Secara teknis, infused water dibuat dengan memasukan irisan buah-buahan ke dalam air putih, kemudian didiamkan beberapa jam sampai sari buahnya keluar dan air akan berubah rasanya.<br />
<br />
<b>Cara Membuat Air Infus</b><br />
<ol>
<li>Persyaratannya adalah buah harus dalam keadaan segar dan matang
yang optimal. Jangan buah-buahan mentah karena banyak zat gizi yang
belum terbentuk sempurna selama belum matang.</li>
<li>Cucilah buah/herbal sebelum di iris.</li>
<li>
Dalam setengah liter bisa di isi dengan 10-15 potongan tipis buah.
Lalu simpan dalam kulkas dan diamkan selama 6-12 jam agar sari patinya
keluar.</li>
<li>
Air siap dikonsumsi. Disarankan mengkonsumsi air infus sebelum makan agar gizinya bisa langsung diserap tubuh.</li>
<li>
Penting untuk di ingat bahwa buah-buahan yang telah dipakai untuk
infused water dapat digunakan sekali lagi. Jadi maksimal adalah dua kali
pemakaian. Jika di simpan dalam lemari pendingin, infused water bisa
bertahan hingga 2-5 hari.</li>
</ol>
Buah- buahan atau sayuran yang bisa dimanfaatkan untuk infused water :<br />
<br />
Lemon<br />
Menyeimbangkan pH tubuh, walaupun rasanya sedikit asam dan kecut, tapi infused water yang mengandung lemon ini, bersifat basa, sehingga tubuh yang cenderung asam karena lebih banyak mengkonsumsi makanan yang kurang serat atau tinggi lemak, dapat dinetralisir dengan infus lemon ini.<br />
<br />
Kayu manis<br />
Cinnamon terkenal karena kemampuannya untuk mengatur gula darah , yang penting untuk menurunkan berat badan . Ini sangat bagus untuk meningkatkan konsentrasi<br />
<br />
Daun seledri<br />
anti - inflamasi yang terkenal . Hal ini juga menurunkan gula darah , menurunkan kolesterol LDL , dan mengurangi kram menstruasi .<br />
<br />
Semangka<br />
Semangka ini sangat kaya akan lycopene , membantu mengurangi tekanan darah dan memberikan kontribusi untuk metabolisme yang sehat . <br />
<br />
Anggur<br />
Anggur yang terkenal dengan resveratrol , yang membantu dengan penurunan berat badan , meningkatkan kerja otak , dan meningkatkan sirkulasi . Juga kaya vitamin C & K.<br />
<br />
Apel<br />
Fitonutrien dalam apel yang kuat dalam membantu mengatur gula darah serta membantu meningkatkan bakteri menguntungkan dalam usus besar<br />
<br />
Nanas<br />
Kaya vitamin A dan C , buah tropis ini bermanfaat untuk menyembuhkan mabuk dan menangkal pilek , kaya antioksi.<br />
<br />
Strawberry<br />
Anthocyanin Stroberi membantu membakar lemak yang tersimpan sementara flavonoid menurunkan risiko penyakit jantung . Kalium untuk kesehatan tulang.<br />
<br />
Jeruk nipis<br />
Anti - karsinogenik karena senyawa limonoid , limes juga mengandung kalsium dan folat , dua nutrisi penting bagi kesehatan perempuan<br />
<br />
Metimun<br />
Mentimun sangat efektif dalam membersihkan tubuh dari racun dari sistem pencernaan . Mereka juga mengandung silika , yang mendukung kesehatan sendi .<br />
<br />
Sereh / serai<br />
Citral , zat aromatik yang ditemukan dalam serai , telah terbukti dapat membunuh sel-sel kanker . Akar lezat ini juga membantu kolesterol keseimbangan dan meningkatkan suasana hati<br />
<br />
Jahe<br />
Jahe membersihkan sinus , cepat mengurangi mual , dan fantastis untuk nyeri sendi dan otot<br />
<br />
Nanas<br />
Enzim bromelain nanas bekerja sebagai pengencer darah , yang menurunkan kemungkinan stroke dan serangan jantung , serta membantu dengan kongesti paru-paru.<br />
<br />
Delima<br />
Terkenal karena kandungan antioksidan, delima menurunkan risiko kanker prostat dan kanker payudara sementara juga membantu dalam pencernaan dan mengendalikan berat badan<br />
<br />
Jeruk <br />
Vitamin- C - dalam jeruk meringankan sembelit , mengatur tekanan darah tinggi , mencegah kanker , dan membersihkan darah . Beta -karoten melindungi kulit Anda<br />
<br />
Daun mint<br />
Mint adalah pembersih yang baik untuk darah dan memelihara fungsi pencernaan. untuk sakit perut . Mint dapat meningkatkan fungsi kognitif<br />
<br />
Mangga<br />
Disebut " King of Fruits , mangga meng'alkaliskan' tubuh Anda dengan bantuan tartarat dan asam malat , mengandung Vitamin C dan pectic.<br />
<br />
masih banyak lagi, prinsipnya, potongan buah atau sayur ini bisa menjadi alternatif minuman yang sehat, bisa di mix atau hanya satu macam buah atau sayur saja. Selamat mencoba
<body oncontextmenu="return false;" onkeydown="return false;" onmousedown="return false;"> </body>Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-11976624364275119252015-01-11T06:04:00.000+07:002015-01-11T06:08:45.103+07:00Kayu Manis si Coklat yang Kaya Manfaat : Kandungan, khasiat dan cara pengolahan<span style="background-color: white; font-family: inherit;">Kayu manis
atau </span><span style="background-color: white; font-family: inherit;"><i>Cinnamomum Burmannii Blume</i> adalah salah satu bumbu makanan tertua yang pernah digunakan oleh
manusia. Bumbu ini digunakan sekitar 5000 tahun yang lalu di Mesir Kuno.
Manfaat kayu manis juga dapat dijadikan obat secara tradisional yang
berfungsi </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrYGlW_yNYRNm6fEV6G_7gfQffn10qUz7-u3Yrn7ugmlZqa-qSjwHcw7q-pMG-UwKVchG5aNlaC9MBLA5z1ziEyoqc9qDWElZesIvWceHPiybVtIJIUcNUjSvp6WSy8lPAZ2MebgoCIQc/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrYGlW_yNYRNm6fEV6G_7gfQffn10qUz7-u3Yrn7ugmlZqa-qSjwHcw7q-pMG-UwKVchG5aNlaC9MBLA5z1ziEyoqc9qDWElZesIvWceHPiybVtIJIUcNUjSvp6WSy8lPAZ2MebgoCIQc/s1600/2.jpg" height="160" width="200" /></a></div>
sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan
dicampur madu, seperti untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit,
jantung, dan perut kembung.<br />
<span style="background-color: white; font-family: inherit;">Kandungan utama kayu manis adalah minyak. Cinnamomum (C) burmanii adalah sinamaldehid (60 - 77%), untuk </span><span style="background-color: white; font-family: inherit;"><span style="background-color: white; font-family: inherit;">Cinnamomum</span> zeylanikum kandungan utama adalah eugenol (65 - 89%) sedangkan </span><span style="background-color: white; font-family: inherit;"><span style="background-color: white; font-family: inherit;">Cinnamomum</span> cassia 65 - 75% eugenol dan sinamaldehid (26%). Jenis lain kayumanis yang banyak ditanam di Indonesia adalah C, burmanii, C, zeylanikum dan C, cassia. Saat ini yang umum diperdagangkan hanyalah jenis C burmanii yang tumbuh pada daerah dataran tinggi, dan diperdangkan dalam bentuk kulit, dan di Indonesia lebih dikenal dengan casia vera Indonesia.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: inherit;">Beberapa manfaat kayu manis, dapat dilihat dibawah ini :</span><br />
<br />
<b>1. </b><b>Berkhasiat sebagai anti-bakteri</b><br />
Banyak digunakan untuk menyingkirkan bakteri jahat tanpa merusak gigi
atau gusi. Itu sebabnya kayu manis banyak digunakan pada produk pasta
gigi, obat kumur dan permen penyegar napas. Khasiatnya juga bisa
didapatkan dengan mencampurkan bubuk kayu manis ke dalam teh, cokelat
panas atau susu hangat.<br />
<br />
<b>2. Mencegah & Mengobati Kanker</b><br />
Penelitian di University of Texas, yang diterbitkan dalam jurnal
Nutrition and Cancer, menunjukkan bahwa kayu manis memiliki manfaat
untuk dapat mengurangi proliferasi sel kanker, baik untuk pencegahan
kanker dan mengobati penderita penyakit kanker.<br />
<br />
<br />
<b>3. Mengurangi Kolestrol Jahat</b><br />
Rempah-rempah dengan citarasa eksotis ini juga bisa mengurangi kadar
kolesterol jahat atau LDL dalam darah. Taburkan 1-2 sendok teh bubuk
kayu manis ke makanan Anda setiap hari untuk mencegah peningkatan LDL di
dalam tubuh. Sebaiknya dibarengi juga dengan pilihan makanan sehat
lainnya yang rendah kolesterol seperti sayuran dan buah segar.<br />
<br />
<b>4. Berfungsi Menyeimbangkan Hormon</b><br />
Mengandung senyawa kimia alami cinnamaldehyde Menurut sejumlah studi,
zat ini bisa meningkatkan hormon progesteron dan menurunkan produksi
testosteron pada wanita, sehingga membantu menyeimbangkan hormon<br />
<br />
<b>5. Membantu Mengatur Gula Darah</b><br />
Kayu manis membantu mengatur kadar gula darah, sehingga baik dikonsumsi
penderita diabetes. Selain itu kayu manis juga bisa dikonsumsi bagi Anda
yang ingin menstabilkan tingkat energi.<br />
<br />
<b>6. Memenuhi Kebutuhan Serat & Mineral</b><br />
Kayu manis mengandung sedikit serat, kalsium, zat besi dan mangan.
Meskipun jumlahnya sedikit, tapi manfaat nya bisa membantu melengkapi
kebutuhan serat dan mineral harian Anda.<br />
<br />
<b>7. </b><b>Mencegah Penyakit Jantung</b><br />
Kayu manis memiliki sifat anti-inflamasi yang membuatnya cukup efektif
dalam melindungi jantung terhadap sebuah kerusakan maupun infeksi,
terutama di arteri yang dikarenakan makanan berlemak.<br />
<br />
<b>8. </b><b>Meringankan flu</b><br />
Kandungan yang ada dalam kayu manis juga dapat mengurangi flu, terutama
bila dikombinasikan dengan jahe. Di mana kandungan anti-inflamasi-nya
membantu mengalirkan sirkulasi peredaran dalam tubuh. Sehingga perlahan
flu pun bisa membaik, dan sembuh.<br />
<br />
<br />
9. <b>Meringankan nyeri rematik</b><br />
Seseorang yang sedang mengalami nyeri rematik bisa mengandalkan kayu
manis untuk mengatasi keluhan itu. Menurut sebuah hasil penelitian
Universitas Copenhagen, pasien yang mengonsumsi bubuk kayu manis dapat
membantu menghilangkan rasa sakit karena rematik. Tentunya kayu manis
sangat berguna bagi Anda yang memiliki penyakit rematik.<br />
<br />
<b>10. Obat serbaguna</b>
<br />
Kayu manis dapat dijadikan pengawet makanan yang alami, selain itu
juga mengandung serat, kalsium, zat besi dan mangan yang terbukti
efektif mengurangi nyeri saat haid atau melahirkan.<br />
Kayu manis memiliki
kandungan natural yang disebut cinnamaldehyde yang dapat menyeimbangkan
hormon, meningkatkan hormon progesteron dan mengurangi hormon
testosteron pada wanita<br />
<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<b>11</b>. <b>Meningkatkan fungsi otak</b><br />
Mencium bau kayu manis diketahui bisa meningkatkan aktivitas otak.
Whfoods.com juga menjelaskan bahwa bau kayu manis bisa meningkatkan
proses kognitif seseorang dan membantu dalam hal berkonsentrasi,
mengingat, kecepatan bekerja pada program komputer.<br />
<br />
<b>12</b>. <b>Mencegah penggumpalan darah</b>
<br />
Cinnamaldehyde, minyak yang dihasilkan oleh kayu manis bisa mencegah
darah untuk menggumpal. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis mengeluarkan
asam lemak anti-peradangan yang disebut arachidonic. Asam lemak ini
kemudian mengurangi radang dan penggumpalan darah.<br />
<br />
Pengolahan Kayu manis jadi obat alternatif (akfar.theresiana.ac.id) :<br />
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi :<br />
Ambil 2 jari kayu manis, 10
gram asam trengguli, 10 gram kencur, 15 gram daun sena, dan 20 gram daun
saga. Lalu, rebuslah dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc. Air
rebusan tersebut disaring dan diminum selagi hangat.<br />
Resep lainnya, 1
jari kayu manis, 10 gram asam trengguli, 60 gram rambut jagung, dan 30
gram daun seledri, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc.
Airnya disaring dan dinimum selagi hangat.<br />
<br />
Untuk asam urat<br />
Ambil
sebesar ibu jari kayu manis, 5 gram biji pala, 5 butir kapulaga, 5 butir
cengkih, 200 gram ubi jalar merah, 10 butir merica, dan 15 gram jahe
merah. Ramuan tersebut direbus dengan 1.500 cc air, dan biarkan hingga
tersisa 500 cc. Kemudian disaring dan tambahkan 200 cc air susu cair dan
diminum.<br />
Resep lain, seibu jari manis, 15 gram jahe merah, 5 gram
biji pala, 5 butir kapulaga, 5 butir cengkih, dan 4 lembar daun sosor
bebek. Rebuslah ramuan tersebut dengan 600 cc air hingga airnya tersisa
300 cc. Setelah itu, air rebusan disaring dan diminum.<br />
<br />
Untuk
mengatasi perut kembung dan masuk angin<br />
Ambillah 5 gram kayu manis, 10
gram jahe, 5 butir cengkih, 5 gram pulasari, 5 gram adas, 5 gram biji
pala, dan gula aren secukupnya. Ramuan tersebut direbus dalam 800 cc air
dan biarkan hingga tersisa 450 cc. Kemudian disaring dan diminum selagi
hangat, 150 cc. Lakukan tiga kali sehari.<br />
Untuk obat mag, rebuslah
10 gram kayu manis dengan 200 cc air dan biarkan hingga tersisa 100 cc,
lalu disaring dan diminum selagi hangat.<br />
<br />
Untuk mengobati diare<br />
Ambillah 5 gram kayu manis dan 5 lembar daun jambu biji. Ramuan tersebut
direbus dengan 600 cc air dan biarkan hingga tersisa 300 cc. Air ramuan
tersebut disaring dan ditambahkan gula secukupnya, kemudian diminum dua
kali sehari, 150 cc.<br />
<br />
Selain itu, untuk menambah kesuburan, oleskan bubuk kayu manis di gusi menjelang tidur, atau ambil dua ruas jari kayu manis, rebus dalam 500 cc air, hingga menjadi 250 cc air, setelah hangat campur dengan 1 sendok madu, siap diminum <br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
</div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
</div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
</div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /></div>
<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /></div>
<br /></div>
<br />
<br />
<body oncontextmenu='return false;' onkeydown='return false;' onmousedown='return false;'> Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-33702699881576238672015-01-10T06:14:00.000+07:002015-01-10T06:18:45.647+07:00Konsep & Manajemen Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-KdZF_bGAPCNBae6tQoleK7d51Xc3CPuk1cZh_Fd-ejKz3pkxLmyrZqYEtF14f5sGZDjSMh2hg23VVvkYQlz1SKIj9Wu3JGPpsewmgzov1Np77cPgrfU9Pm-OrPA0qoiUeXU51RzhkFc/s1600/41.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-KdZF_bGAPCNBae6tQoleK7d51Xc3CPuk1cZh_Fd-ejKz3pkxLmyrZqYEtF14f5sGZDjSMh2hg23VVvkYQlz1SKIj9Wu3JGPpsewmgzov1Np77cPgrfU9Pm-OrPA0qoiUeXU51RzhkFc/s1600/41.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
DEFINISI : <br />Pediatric Intensif Care Unit adalah suatu unit perawatan yang merawat penderita anak ( umur 29 hari s.d 14 tahun ),dalam keadaan gawat atau sakit berat yang Sewaktu-waktu dapat meninggal dan masih mempunyai harapan untuk sembuh apabila dirawat secara intensif.<br /><br />
TUJUAN :<br />Untuk memberikan pelayanan / perawatan yang optimum untuk bayi dan anak dimana keadaan sewaktu-waktu dapat meninggal ( Critically ill ).<br /><br />SDM :<br />1. Dokter : Dokter Konsulen Spesialis Anak, Dokter PPDS yang sedang mengambil Spesialis Anak, <br />2. Perawat yang mempunyai keterampilan khusus / telah pelatihan Intensive Care Unit <br /><br />FASILITAS DAN PERALATAN DI RUANG PICU :<br />
<br />A. FASILITAS TEMPAT TIDUR DAN RUANGAN :<br />
<br />1. Kapasitas TT idealnya 1 – 2 % dari kapasitas TT anak di RS<br />2. Ideal ruangan Pediatric Intensif Care dekat dengan R.Resusitasi ( EMG Anak ), kamar operasi dan Recovery Room.<br />3. Suhu kamar diatur oleh AC kira-kira 22 0C<br />4. Ruangan harus area “ Clean Zone “ à mencegah infeksi nosokomial <br />5. Dilengkapi dengan fasilitas khusus, spt: Lab sendiri <br />6. Setiap TT dilengkapi dengan out let O2, Vacum Compressed air dan soket-soket listrik untuk monitoring dan Radiologi <br />7. Personil yang bertugas dan pengunjung pasien harus memakai sandal khusus dan baju khusus <br />8. Sebaiknya TT dipisahkan oleh dinding kaca untuk pasien isolasi <br /> <br />
B.PERALATAN KHUSUS :<br />1. Ventilator (Servo 900, Servo 300, Servo I, Baby Log / Baby bear )<br />2. Monitoring : EKG, Nadi, RR,TD,Suhu badan,Sat O2 <br />3. Defibrilator <br />4. O2 Analyzer<br />5. Infus pump, Syringe pump<br />6. Alat EKG, Ro. Foto portable<br />7. CVP Set , alat Vena sectie, Intra oseus <br />8. Alat ganti balutan <br />9. Emergency Trolley : berisi obat-obatan dan alat resusitasi <br />10. Tracheostomy set<br />11. Lemari es untuk menyimpan obat-obatan <br />12. Lemari obat-obatan <br />13. Lemari untuk alat tenun <br /><br />
INDIKASI PASIEN DIRAWAT DI PEDIATRIC INTENSIF CARE UNIT :<br />1. Penderita dengan penyakit akut, dalam keadaan gawat yang sewaktu-waktu dapat meninggal ( <i>Critically ill </i>) dan mempunyai harapan untuk disembuhkan/ dikembalikan pada keadaan semula tanpa gejala sisa yang bearti ( Recoverable ) :<br />
<ul>
<li> Gawat darurat jantung </li>
<li> Gawat darurat paru </li>
<li> Gawat darurat Otak </li>
<li> Gawat darurat Homeostasis :</li>
</ul>
- Gagal sirkulasi <br /> - Electrolit imbalance<br /> - GGA<br /> - Diabetik Keto Asidosis ( KAD )<br />
<ul>
<li>Gawat darurat khusus à Status konvulsivus </li>
</ul>
2. Penderita yang perlu pemantauan khusus<br />
<ul>
<li>Penderita yang mendapatkan obat-obatan yang perlu titrasi </li>
<li>enderita post operasi besar dengan kecenderungan gagal nafas atau gagal jantung </li>
</ul>
3.Pertimbangan Khusus <br /><br />ALUR MASUK KLIEN KE R. PICU :<br />
<ol>
<li>Ruang perawatan anak </li>
<li>Emergency anak / R.Resusitasi </li>
<li>OK</li>
<li>Recovery Room</li>
<li>Rumah Sakit Lain</li>
</ol>
<br />PERAN PERAWAT PADA KEGAWATAN PEDIATRIC :<br />1. PHISICAL CARE OF THE CHILD LIFE SUPPORT<br />2. EMOTIONAL SUPPORT<br />3. FAMILLY SUPPORT<br /><br />
PHISICAL CARE OF THE CHILD<br />1. Memonitor : - Cardiac<br /> - Respiratory<br /> - Blood Pressure<br />2. Memonitor / menginterpretasi perubahan EKG<br />3. Suctioning Endotracheal <br />4. Pemberian & monitoring O2<br />5. Perawatan Tracheostomy <br />6. Manajemen Ventilator<br />7. Monitoring CVP<br />8. Monitoring Intra Cranial Pressure<br />9. Memonitor hasil AGD<br />10. Monitoring Hiperalimentasi à TPN<br />11. Pengumpulan / pengambilan bahan-bahan pemeriksaan à Tindakan <br />12. Perawatan WSD<br /><br />
LIFE SUPPORT LAINNYA :<br />a. Cardio Pulmonary system<br />b. Respiratory Manajemen <br />c. Observasi tanda-tanda Neurorogi <br />d. Pengkajian dan manajemen cairan dan nutrisi <br />e. Observasi komplikasi / perubahan kondisi klien <br /><br />Note : Remember !<br />@ Physician à Nurse Interaction in the Pediatric Intensif Care Unit<br />@ Physician – Nurse à Are Both Colleagues<br />( Holbrook P.1993. Texbook of Pediatric Critical Care. WB Saunders Company, Philadelphia ) <br /><br />
THE PEDIATRIC CRITICAL CARE NURSE MUST BE KNOWLEDGEABLE ABOUT :<br />1. Clinical Assesment <br />2. Hemodynamic Monitoring<br />3. Physiologi <br />4. Pathophysiologi <br />5. Pharmacology<br />6. Mechanical Support of Cardiopulmonary and Renal Function<br />7. Understanding : Pediatric Nutrition<br />8. Fluid and Electrolyte balance<br />9. Normal Growth & Development and Psychosocial Support of the Child and Familly <br /> Nurse take pride in having Responsibillity for :<br />a. Extremelly ill patients<br />b. Knowing that the skill of the nurse and the nurse Observations<br />c. Knowledge<br />d. Support can contributte to the patient’s survival and Recovery<br />( R. Holbrook Peter. 1993. texbook of Pediatric Critical care.WB Saunders Company : Philadelphia )<br /><br />
PERAN PEDIATRIC NURSING :<br />1. Family Advocate<br />à Menyadarkan keluarga untuk dapat menerima pelayanan kesehatan <br />à Memberi informasi <br />à Sebagai child advocate<br />2. Mencegah penyakit & meningkatkan kesehatan <br />3. Health Teaching<br />4. Support / counseling<br />5. Therapeutic Role<br />6. Coordinasi / Collaborasi <br />7. Ethical decision making<br /><br />STANDARD OF MATERNAL AND CHILD HEALTH NURSING PRACTISE :<br /><br />STANDAR URAIAN <br />
<br />STANDAR I <br />
Nurse membantu anak & keluarga untuk mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan secara optimal. <br />STANDAR II <br />
Nurse membantu keluarga untuk dapat mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan pertumbuhan personal anggota dari keluarga & fungsi optimal keluarga <br />STANDAR III <br />
Nurse melakukan intervensi pada anak & keluarga yg mempunyai resiko tinggi <br />STANDAR IV <br />
Nurse berupaya untuk meningkatkan kondisi lingkungan agar terbebas dari Bahaya-bahaya sehingga dapat tumbuh ,berkembang, wellness dan sembuh dari penyakit. <br />STANDAR V <br />
Nurse menanggulangi perubahan-perubahan dalam status kesehatan & terjadi pergeseran-pergeseran dari perkembangan yang optimal <br />STANDAR VI <br />
Nurse memberikan intervensi & pengobatan yang sesuai untuk tetap mampu melangsungkan hidupnya dan sembuh dari penyakit. <br />STANDAR VII <br />
Nurse membantu klien & klg agar dapat memahami ,mengatasi situasi traumatik yang dialami selama sakit. <br />STANDAR VIII <br />
Nurse secara aktif meneruskan strategi untuk tetap menggunakan pelayanan kesehatan secara adequate <br />STANDAR IX <br />
Nurse harus memperbaiki praktek keperawatan anak melalui Evaluasi, Pendidikan dan penelitian <br /><br /><br /><br /><br /><br />
<body oncontextmenu='return false;' onkeydown='return false;' onmousedown='return false;'>Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-39173620176415009142015-01-06T09:17:00.003+07:002015-01-06T09:17:53.108+07:00Tumbuh Kembang Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjt6KNgXp7aHTaNBombhD_V3rqmpiZjygreXNWO2qE0m7f1aJSDWsuqGcNlDAWEGYDdg-skFfgfuGxjOMnEPwAkAyy0Icd5I3WJAGA_dYm0sfye-hfpZ7O1QqxPsRhLfwapYTikD_Pzts/s1600/FAMIY+NURS.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjt6KNgXp7aHTaNBombhD_V3rqmpiZjygreXNWO2qE0m7f1aJSDWsuqGcNlDAWEGYDdg-skFfgfuGxjOMnEPwAkAyy0Icd5I3WJAGA_dYm0sfye-hfpZ7O1QqxPsRhLfwapYTikD_Pzts/s1600/FAMIY+NURS.jpg" /></a></div>
PENGERTIAN TUMBUH KEMBANG<br /><br />1. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahn dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu, yang bisa dikur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik.<br />2. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
dana dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ / individu. Kedua proses ini berlangsung secara sinkron.<br /><br />FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG<br /><br />1. FAKTOR GENETIK/KETURUNAN<br />Faktor Bawaan baik yang normal ataupun yang abnormal.<br />Jenis Kelalmin<br />Suku Bangsa<br />Bangsa<br />2. FAKTOR LINGKUNGAN<br />Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak sebelum lahir<br />· Gizi ibu pada waktu hamil<br />· Mekanis<br />· Toksin/zat kimia<br />· Endokrin<br />· Radiasi<br />· Infeksi<br />· Stress<br />Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak sesudah lahir<br />· Lingkungan Biologis<br />· Faktor Fisik<br />· Faktor Psikososial<br />· Faktor Keluarga dan adat istiadat<br /><br />KEBUTUHAN DASAR ANAK<br />1. Kebutuhan fisik (ASUH)<br />2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)<br />3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)<br /><br /><br />CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG<br />1. Tumbuh kembang adalah proses yang terus menerus.<br />2. Ada masa terjadi percepatan atau perlambatan serta laju tumbuh kembang yang berlainan.<br />3. Pola perkembangan anak sama pada semua anak tetapi kecepatannya berbeda antara satu anak dengan anak yang lain.<br />4. Perkembangan berhubungan dengan pematangan sistem syaraf.<br />5. Arah perkembangan anak adalah dari kepala ke kaki.<br /><br />Periode yang paling penting bagi tumbuh kembang anak adalah masa Balita.<br />Sangat penting sebagi dasar untuk perkembangan selanjutnya, yakni masa prasekolah, sekolah, akil balik dan remaja.<br />Untuk itu dibutuhkan :<br />1. Kesehatan dan gizi yang baik yang didapatkan dari masa kehamilan, bayi dan anak prasekolah.<br />2. Stimulasi/rangsangan yang cukup dalam kualitas dan kuatitas.<br />3. Keluarga dan program KB mempunyai peran yang penting dalam pembinaan fisik, mental sosial anak Balita.<br /><br />PERKEMBANGAN MENTAL ANAK BALITA<br />Dari lahir sampai 3 bulan<br />· Belajar mengangkat kepala<br />· Melihat kemuka orang dengan tersenyum.<br />· Bereaksi terhadap suara/bunyi.<br />· Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak.<br />· Mengoceh.<br />Dari 3 bulan sampai 6 bulan<br />· Mengangkat kepala .<br />· Mulai belajr meraih benda-benda yang ada disekitarnya.<br />· Menaruh benda-benda dimulutnya.<br />· Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.<br />Dari 6 sampai 9 bulan<br />· Dapat duduk tanpa dibantu.<br />· Dapat tengkurep dan berbalik sendiri.<br />· Dapat merangkak meraih benda atau mendekati orang.<br />· Bergembira dengan melempar benda-benda,<br />· Mengeluarkan suara yang tanpa arti.<br />· Mengenal muka anggota keluarga dan takut dengan orang asing.<br />Dari 9 sampai 12 bulan <br />· Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.<br />· Dapat berjalan dengan dituntun.<br />· Menirukan suara.<br />· Mengulang bunyi yang didengarrnya.<br />· Belajar satu atau dua kata.<br />· Berpartisipasi dalam permainan.<br />Dari 12 sampai 18 bulan<br />· Berjalan.<br />· Menyusun 2 atau 3 kotak.<br />· Dapat mengatakan 5 – 10 kata.<br />· Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing.<br />Dari 18 sampai 24 bulan<br />· Naik turun tanggga.<br />· Menyusun 6 kotak.<br />· Menunjuk mata dan hidungnya. <br />· Meyusun dua kata.<br />· Belajar makan sendiri.<br />· Mengambar garis di kertas atau pasir.<br />Dari 2 sampai 3 tahun<br />· Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki.<br />· Membuat jembatan dengan 6 kotak.<br />· Mampu menyusun kalimat.<br />· Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya.<br />· Menggambar lingkaran.<br />· Bermain dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain diluar keluargannya.<br />Dari 3 sampai 4 tahun<br />· Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.<br />· Berjalan pada jari kaki.<br />· Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri.<br />· Mengambar garis silang.<br />· Menggambar orang hanya kepala dan badan.<br />· Mengenal 2 atau 3 warna.<br />· Bicara dengan baik.<br />· Menyebut nama, jenis kelamin dan umurnya.<br />· Banyak bertanya.<br />· Bermain dengan anak lain.<br />· Mendengarkan cerita-cerita.<br />· Menunjukkan kasih sayang dengan saudara-saudaranya.<br />· Dapat melakukan tugas-tugas sederhana.<br />· Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi belakang.<br />Dari 4 sampai 5 tahun<br />· Melompat dan menari.<br />· Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan.<br />· Menggambar segi tiga dan segi empat.<br />· Pandai bicara.<br />· Dapat menghitung jari-jarinya.<br />· Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu.<br />· Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita.<br />· Minat terhadap kata baru dan artinya.<br />· Mengenal 4 warna.<br />· Memperkirakan bentuk ddan besarnya benda, membedakan besar dan kecil.<br />· Menaruh minat terhadap aktivitas orang tua.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjt6KNgXp7aHTaNBombhD_V3rqmpiZjygreXNWO2qE0m7f1aJSDWsuqGcNlDAWEGYDdg-skFfgfuGxjOMnEPwAkAyy0Icd5I3WJAGA_dYm0sfye-hfpZ7O1QqxPsRhLfwapYTikD_Pzts/s1600/FAMIY+NURS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<br />Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-6451127914463399982015-01-06T08:59:00.001+07:002015-01-06T09:01:52.910+07:00Singkong si umbi ajaib : Manfaat dan Kandungannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEito-zneXZ0rXbdmorZ6_wEsZ9eheSnwfJ3aa7x3CsdFa5IT2dtvOxqk3_rH52sW9RbCLVMI65m2gp2pwmvxYBYdztfFeMftyEye0F_6spU9tHyXcbDB4xlArXkFVGWH4SK7QBrdHuLb3w/s1600/40.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEito-zneXZ0rXbdmorZ6_wEsZ9eheSnwfJ3aa7x3CsdFa5IT2dtvOxqk3_rH52sW9RbCLVMI65m2gp2pwmvxYBYdztfFeMftyEye0F_6spU9tHyXcbDB4xlArXkFVGWH4SK7QBrdHuLb3w/s1600/40.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Singkong :</b><b style="font-style: italic;"> Manihot esculenta Crantz</b></div>
<i>Nama lokal : Ubi kayu, singkong, ketela pohon, pohong, sampeu</i><br />
Tanaman <b>singkong</b> adalah tanaman yang sangat populer
dunia. Nigeria merupakan produsen singkong terbesar di
dunia. Akar singkong salah satu sumber terbesar karbohidrat di
dunia. Singkong dapat diklasifikasikan sebagai singkong yang dapat
dimakan atau beracun. <br />
<br />
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia
Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan
orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil. Berbagai olahan
makanan dengan bahan dasar singkong mulai bermunculan, seperti tape,
keripik dan roti.<br />
<br />
Berikut ini kandungan nutrisi dari singkong dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita:<br />
<br />
<b>1. Sumber Karbohidrat</b><br />
Dilansir dari Nutrition and You, singkong memiliki jumlah kalori dua
kali lipat dibandingkan kentang. Maka tak salah jika singkong menjadi
salah satu makanan pokok sebagai sumber karbohidrat. Dalam 100 gram
singkong, mengandung 160 kalori, sebagian besar terdiri dari sukrosa.<br />
<br />
<b>2. Protein Tinggi</b><br />
Singkong lebih rendah lemak dibandingkan sereal dan kacang-kacangan.
Walaupun begitu, singkong memiliki kandungan protein yang tinggi
dibandingkan ubi, kentang dan pisang.<br />
<br />
<b>3. Vitamin K</b><br />
Singkong kaya akan vitamin K yang memiliki peran dalam membangun masa
tulang. Sehingga konsumsi singkong dapat menurunkan risiko osteoporosis.
Selain itu, vitamin K akan melindungi dan berperan penting dalam
pengobatan pasien Alzheimer dengan membatasi kerusakan saraf di otak.<br />
<br />
<b>4. Vitamin B kompleks</b><br />
Umbi yang lezat ini merupakan sumber dari vitamin B kompleks dan
kelompok vitamin seperti folates, thiamin, piridoksin (vitamin B-6),
riboflavin, dan asam pantotenat. Riboflavin berperan dalam pertumbuhan
tubuh dan memproduksi sel darah merah untuk mengurangi anemia.<br />
<br />
<b>5. Mineral penting</b><br />
Singkong merupakan sumber mineral yang penting bag tubuh, antara lain
seng, magnesium, tembaga, besi, dan mangan. Selain itu, singkong
memiliki jumlah kalium yang cukup sebagai komponen penting pembentukan
sel tubuh dan mengatur tekanan darah.<br />
<br />
Sebuah penelitian seperti dilansir Affleap menunjukkan manfaat singkong sebagai penurun kadar kolesterol jahat dalam darah. <br />
<br />
<b>6. Sumber Serat</b><br />
Tidak hanya itu, singkong juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan
menjadi sumber serat yang bagus. Tak heran jika singkong dapat
menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, kanker usus besar dan
membantu mengendalikan diabetes. Dengan catatan, singkong diolah dengan
cara kukus atau rebus. <br />
<br />
Menurut seorang pakar tanaman obat, Prof. Hembing Wijayakusuma manfaat <b></b>singkong untuk menjaga kesehatan adalah sebagai <i>a<b>ntitumor</b></i><b>, <i>antioksidan</i>, <i>antikanker</i> </b>dan menambah nafsu makan.<br />
<br />
Dalam penelitian lain, zat yang terkandungan pada daun singkong
terdapat zat cuprofilin yang berguna untuk membantu menurunkan
kolesterol dalam darah. serta mencegah penyakit aterosklerois yaitu
terjadinya timbunan lemak di pembuluh darah.<br />
<br />
<b>Kandungan gizi dalam singkong</b><br />
<ul>
<li>Vitamin B1 ( thiamin)</li>
<li>Vitamin B2 ( riboflavin )</li>
<li>Vitamin B3 ( niacin )</li>
<li>Vitamin B5 ( pantothenic acid )</li>
<li>Vitamin B6 ( pyridoxine )</li>
<li>Vitamin B9 ( folat dan asam folat)</li>
<li>Vitamin B 17 (amygdalin) </li>
<li>Vitamin C, mencegah sel dari kerusakan, meningkatkan kesehatan gusi,
meningkatkan kesehatan gigi, meningkatkan penyembuhan luka,
meningkatkan kekebalan tubuh, melindungi radikal bebas, menghambat
penuaan, menurunkan resiko kanker, meningkatkan zat besi, meningkatkan
kesehatan paru dan mencegah pilek.</li>
<li>Vitamin E, A, dan K</li>
<li>Karbohidrat</li>
<li>Protein</li>
<li>Kalori</li>
<li>Tembaga</li>
<li>Gula alam</li>
<li>Lemak alami</li>
<li>Omega 3</li>
<li>Asam lemak</li>
<li>Kalsium dan zat besi</li>
<li>Magnesium, fosfor, kalium, nutrium dan seng.</li>
</ul>
Singkong juga bisa sebagai anti kanker, hal ini dialami oleh Dr. Cynthia Jayasuriya, menurutnya :<br />
Ini pengalaman saya sendiri, sembuh dari kanker dengan singkong. Semoga pengalaman ini bermanfaat untuk banyak orang.
Pada saat sedang dirawat karena kanker, saya ingin tahu jenis makanan
rutin kami yang mengandung vitamin B17. Ternyata vitamin B17 ada dalam
singkong.<br />
Jadi saya makan singkong 10 gram tiga kali sehari.<br />
Setelah dikonsumsi selama 1 bulan, saya melakukan pemeriksaan kandung
kemih yang dilakukan oleh doker yang menangani kanker saya. Beliau
terkejut karena kandung kemih saya benar-benar bersih dan normal.<br />
Selama makan singkong, saya merasa sangat fit dan orang lainpun melihat saya sangat sehat.<br />
Setelah itu setiap tiga bulan saya periksa dan hasilnya tetap bersih.
Sejak itu saya hanya makan singkong dan tidak menjalani pengobatan
lainnya.<br />
Secara sederhana, cara kerja singkong sbb:<br />
Nama ilmiah vitamin B17 adalah Amygdaline. Sel kanker adalah sel yang
belum matang dan memiliki enzym yang berbeda dengan enzym normal.<br />
Ketika vitamin B17 digabungkan dengan enzyme sel normal, B17 akan terurai menjadi 3jenis gula.<br />
Tetapi ketika tergabung dengan enzyme sel kanker, B17 terurai menjadi: <br />
1 gula, <br />
1 benzaldehida dan <br />
1 asam hidrosianik. <br />
Asam hidrosianik inilah yang membunuh sel kanker secara lokal.<br />
Singkong mengandung vitamin B17.<br />
Setelah saya menulis artikel sebelumnya pada tahun 2010, saya menerima
beberapa informasi dari pasien kanker yang juga mengkonsumsi singkong.<br />
Mr. Pereira, pria berusia 70 tahun, terdiagnosis mengidap kanker
prostat. Istrinya yang seorang pensiunan di rumah sakit kebetulan
membaca artikel saya.<br />
Mereka tidak punya dana untuk biaya pengobatan kanker dan suntikan yang
diberikan membuat Mr. Pereira sangat lemah, maka Istrinya memberikan
singkong kepada Mr. Pereira.<br />
Setelah mengkonsumsi singkong selama seminggu, kondisinya mulai
membaik. Dan setelah sebulan emakan singkong setiap pagi, dia menjalani
pemeriksaan.<br />
Sejak terdiagnosis kanker, hasil test PSA nya 280 – 290. Tetapi setelah sebulan PSA nyamenjadi 5.89!<br />
Mereka mengunjungi saya untuk memperlihatkan hasil test sebelum dan
sesudah mengkonsumsi singkong. Mr. Pereira sudah tidak merasakan lagi
gejala kanker.<br />
Ada seorang pria lain yang mengidap kanker hati dan sudah menjalani
operasi. Tapi darihasil MRI scan berikutnya, ternyata masih ada sel
kanker yang belum terangkat.<br />
Dia mulai makan singkong setelah oprasi. Sebulan setelah makan singkong,
dokter mengatakan tidak perlu dilakukan operasi lagi karena dari MRI
scan, sel kanker itu tidak membesar.<br />
Jadi kenapa tidak mencoba singkong? Singkong murah, mudah didapat,
mudah memasaknya dan sangat lezat. (bersyukurlah kita yg tinggal di
Indonesia, singkong dimana2 ada, yg penting kita percaya atau tidak,
disitulah obatnya)<br />
Caranya sangat mudah:<br />
1. Pilih singkong yang segar, yang tidak ada noda biru.<br />
2. Rebus dan jangan tutup panci selama memasak. Ini akan membantu menguapkan kelebihan asam midrosianik.<br />
3. Jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung jahe/ginger, seperti
biskuit jahe, ginger beer, ginger ale sedikitnya 8 jam setelah
mengkonsumi singkong.<br />
4. jangan mengolah singkong rebus dengan campuran air kelapa karena dapat bersifat racun.<br />
Kita harus tahu bagaimana cara mengolah Singkong dengan tepat. Jika
pengolahan Sayur Singkong tidak benar, mungkin menyebabkan timbulnya
penyakit yang disebut Konzo (meski jarang ditemukan). <i>Konzo</i> atau <i>Mantakassa</i> merupakan penyakit lumpuh epidemi biasanya disebabkan oleh proses pengolahan yang tidak cukup pada Singkong pahit. Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-63585488917769764232014-12-17T11:37:00.000+07:002014-12-17T11:37:00.233+07:00ETIKA KEPERAWATANEtik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan dengan orang lain.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7-s9DmAFOSAq6_BIf6mTz4g1mT1zPajyBB9IeI35W3BoS-3EC40hPECstdPxk6yH0kWot3JK_nADavxfbkU3nVnymq-UsOqOVzVZjTJxFeXytEB4Uw01vYa03okMKRJuAoAMTb4YjAP0/s1600/etika.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7-s9DmAFOSAq6_BIf6mTz4g1mT1zPajyBB9IeI35W3BoS-3EC40hPECstdPxk6yH0kWot3JK_nADavxfbkU3nVnymq-UsOqOVzVZjTJxFeXytEB4Uw01vYa03okMKRJuAoAMTb4YjAP0/s1600/etika.png" height="200" width="129" /></a></div>
Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.<br />
Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu. <br />
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan sebagai etik perawatan.<br />
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain.<br />
<br />
TIPE-TIPE ETIK<br />
a. Bioetik<br />
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology.<br />
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan<br />
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan<br />
b. Clinical ethics/Etik klinik<br />
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. <br />
Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).<br />
c. Nursing ethics/Etik Perawatan<br />
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.<br />
<br />
TEORI ETIK<br />
a. Utilitarian <br />
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekwensi atau akibat tindakan Contoh : Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat menyebabkan hal yang tidak menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada semua hal yang terlibat, tetapi pada dasarnya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya. <br />
b. Deontologi<br />
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut antara lain autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, dan euthanasia. <br />
<br />
PRINSIP-PRINSIP ETIK<br />
a. Otonomi (Autonomy)<br />
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.<br />
b. Berbuat baik (Beneficience)<br />
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.<br />
c. Keadilan (Justice)<br />
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.<br />
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)<br />
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. <br />
e. Kejujuran (Veracity)<br />
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.<br />
f. Menepati janji (Fidelity)<br />
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.<br />
g. Karahasiaan (Confidentiality)<br />
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.<br />
h. Akuntabilitas (Accountability)<br />
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.<br />
<br />
<br />
KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA<br />
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.<br />
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawtan Indonesia :<br />
a. Perawat dan Klien<br />
1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.<br />
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama klien.<br />
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.<br />
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.<br />
b. Perawat dan praktek<br />
1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus-menerus<br />
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.<br />
3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain<br />
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.<br />
c. Perawat dan masyarakat<br />
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.<br />
d. Perawat dan teman sejawat<br />
1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.<br />
2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.<br />
e. Perawat dan Profesi<br />
1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan<br />
2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan<br />
3) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-25452582486108819642014-12-17T11:03:00.000+07:002014-12-17T11:03:37.253+07:00Pengertian Sanitasi LingkunganBatasan pengertian sanitasi menurut WHO adalah pengawasan penyediaan
air minum mas<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuYG0t3bGWLCR8WGcGeCjoPIJ3jOINz2rzOvKBrKAM6pGTYK5dCVxt8Y6evkLc9yoyF40VdqIxHUDqMDT6sw3XilyQCNelpRZZFg_kJ6lBMYLWC8Vg4o9Ahen_4YKzRQSfcDdXJWqcL8s/s1600/39.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuYG0t3bGWLCR8WGcGeCjoPIJ3jOINz2rzOvKBrKAM6pGTYK5dCVxt8Y6evkLc9yoyF40VdqIxHUDqMDT6sw3XilyQCNelpRZZFg_kJ6lBMYLWC8Vg4o9Ahen_4YKzRQSfcDdXJWqcL8s/s1600/39.jpg" height="149" width="200" /></a></div>
yarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan
sampah, vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan
makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan kerja.
<br />
Sedangkan menurut pengertian umum, sanitasi adalah
pencegahan penyakit dengan mengurangi atau mengendalikan
faktor – faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai
penularan penyakit. Pengertian lain dari sanitasi adalah upaya
pencegahan penyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang menjadi
mata rantai penularan penyakit.
<br />
Menurut Entjang (2000) bahwa sanitasi lingkungan
adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang
mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan berguna ditingkatkan
dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.
Pada prinsipnya usaha sanitasi bertujuan untuk menghilangkan sumber –
sumber makanan (Food Presences), tempat perkembangbiakan (Breeding
Places) yang sangat dibutuhkan vector dan binatang pengganggu. Sanitasi
lingkunganmerupakan upaya pengendalian terhadap factor – factor
lingkungan fisik manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan
atau upaya kesehatan untuk memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subyeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk mencuci
tangan dalam memelihara dan melindungi kebersihan tangan, menyediakan
tempat sampah untuk membuang sampah dalam memelihara kebersihan
lingkungan, membangun jamban untuk tempat membuang kotoran dalam
memelihara kebersihan lingkungan dan menyediakan air minum yang memenuhi
syarat kesehatan dalam upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat.
<br />
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia,
baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata atau abstrak, termasuk
manusialainnya serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi
diantara elemen – elemen yang ada di alam (Soemirat, 2004).
<br />
Pentingnya lingkungan yang sehat ini telah dibuktikan WHO dengan
penyelidikan – penyelidikan di seluruh dunia dimana didapatkan hasil
bahwa angka kematian (Mortality), angka kesakitan (Morbidity) yang
tinggi serta seringnya terjadi epidemi, terdapat di tempat yang sanitasi
lingkungannya yang buruk, yaitu tempat dimana terdapat banyak lalat,
nyamuk, pembuangan kotoran dan sampah yang tidak teratur, air rumah
tangga dan perumahan yang buruk serta keadaan sosial ekonomi rendah.
Sebaliknya di tempat – tempat yang kondisi sanitasi lingkungannya baik,
angka kematian dan kesakitan juga rendah (Entjang, 2000).
<br />
Untuk memahami sanitasi industri dan pengelolaan limbah, maka akan lebih baik bila pemahaman mengenai dinamika kesehatan lingkungan
ditekankan, sebab dalam teori simpul pengetahuan akan tahap – tahap
pencemaran lingkungan, media pencemar serta bio-indikator maupun dampak
kesehatan akan terjadi. Pengelolaan limbah industri atau bukan industri
umumnya harus dilakukan, sebab bagaimanapun juga bila hal ini tidak
dilakukan, maka pencemaran lingkungan akan terjadi yang pada gilirannya
akan mengenai manusia, dan pada akhirnya dampak kesehatan akan terjadi
(Sutomo. A.H. 2006)Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-77333238386018792422014-12-17T10:50:00.002+07:002014-12-17T10:50:52.572+07:00Model Kemitraan Keperawatan Komunitas Dalam Pengembangan Kesehatan Masyarakat<div style="text-align: justify;">
oleh : Bondan</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJbi1oT8kpt3mn4hyphenhyphenk_y698wBMJ2mO7fIV9EWL4Zrf1t11lXtHPzA_zV6bxsRI8Xt3KzkJE2APcTlZUjAIQ1r3CaY4xpR89Z0W7yulf_oow6ze0pkF1IQhaunBC-FO9fvapznZLAxFTq4/s1600/38.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJbi1oT8kpt3mn4hyphenhyphenk_y698wBMJ2mO7fIV9EWL4Zrf1t11lXtHPzA_zV6bxsRI8Xt3KzkJE2APcTlZUjAIQ1r3CaY4xpR89Z0W7yulf_oow6ze0pkF1IQhaunBC-FO9fvapznZLAxFTq4/s1600/38.jpg" height="149" width="200" /></a><br />LATAR BELAKANG <br />Pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia yang telah dijalankan selama ini masih memperlihatkan adanya ketidaksesuaian antara pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat dengan tanggapan masyarakat, manfaat yang diperoleh masyarakat, dan partisipasi masyarakat yang diharapkan. Meskipun di dalam Undang-undang No. 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan telah ditegaskan bahwa tujuan pembangunan
kesehatan masyarakat salah satunya adalah meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya. Oleh karena itu
pemerintah maupun pihak-pihak yang memiliki perhatian cukup besar
terhadap pembangunan kesehatan masyarakat –termasuk perawat spesialis
komunitas— perlu mencoba mencari terobosan yang kreatif agar
program-program tersebut dapat dilaksanakan secara optimal dan
berkesinambungan.<br /><br />Salah satu intervensi keperawatan komunitas di Indonesia yang belum banyak digali adalah kemampuan perawat spesialis komunitas dalam membangun jejaring kemitraan di masyarakat. Padahal, membina hubungan dan bekerja sama dengan elemen lain dalam masyarakat merupakan salah satu pendekatan yang memiliki pengaruh signifikan pada keberhasilan program pengembangan kesehatan masyarakat (Kahan & Goodstadt, 2001). Pada bagian lain Ervin (2002) menegaskan bahwa perawat spesialis komunitas memiliki tugas yang sangat penting untuk membangun dan membina kemitraan dengan anggota masyarakat. Bahkan Ervin mengatakan bahwa kemitraan merupakan tujuan utama dalam konsep masyarakat sebagai sebuah sumber daya yang perlu dioptimalkan (community-as-resource), dimana perawat spesialis komunitas harus memiliki ketrampilan memahami dan bekerja bersama anggota masyarakat dalam menciptakan perubahan di masyarakat.<br /><br />Terdapat lima model kemitraan yang menurut anggapan penulis cenderung dapat dipahami sebagai sebuah ideologi kemitraan, sebab model tersebut merupakan azas dan nafas kita dalam membangun kemitraan dengan anggota masyarakat lainnya. Model kemitraan tersebut antara lain: kepemimpinan (manageralism) (Rees, 2005), pluralisme baru (new-pluralism), radikalisme berorientasi pada negara (state-oriented radicalism), kewirausahaan (entrepreneurialism) dan membangun gerakan (movement-building) (Batsler dan Randall, 1992). Berkaitan dengan praktik keperawatan komunitas di atas, maka model kemitraan yang sesuai untuk mengorganisasi elemen masyarakat dalam upaya pengembangan derajat kesehatan masyarakat dalam jangka panjang adalah model kewirausahaan (entrepreneurialism). Model kewirausahaan memiliki dua prinsip utama, yaitu prinsip otonomi (autonomy) –kemudian diterjemahkan sebagai upaya advokasi masyarakat—dan prinsip penentuan nasib sendiri (self-determination) yang selanjutnya diterjemahkan sebagai prinsip kewirausahaan.<br /><br />Menurut penulis model kewirausahaan memiliki pengaruh yang strategis pada pengembangan model praktik keperawatan komunitas dan model kemitraan dalam pengorganisasian pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Praktik keperawatan mandiri atau kelompok hubungannya dengan anggota masyarakat dapat dipandang sebagai sebuah institusi yang memiliki dua misi sekaligus, yaitu sebagai institusi ekonomi dan institusi yang dapat memberikan pembelaan pada kepentingan masyarakat terutama berkaitan dengan azas keadilan sosial dan azas pemerataan bidang kesehatan. Oleh karenanya praktik keperawatan sebagai institusi sangat terpengaruh dengan dinamika perkembangan masyarakat (William, 2004; Korsching & Allen, 2004), dan perkembangan kemasyarakatan tentunya juga akan mempengaruhi bentuk dan konteks kemitraan yang berpeluang dikembangkan (Robinson, 2005) sesuai dengan slogan National Council for Voluntary Organizations (NCVO) yang berbunyi : “New Times, New Challenges” (Batsler dan Randall, 1992).<br /><br />Pada bagian lain, saat ini mulai terlihat kecenderungan adanya perubahan pola permintaan pelayanan kesehatan pada golongan masyarakat tertentu dari pelayanan kesehatan tradisional di rumah sakit beralih ke pelayanan keperawatan di rumah disebabkan karena terjadinya peningkatan pembiayaan kesehatan yang cukup besar dibanding sebelumnya (Depkes RI, 2004a, 2004b; Sharkey, 2000; MacAdam, 2000). Sedangkan secara filosofis, saat ini telah terjadi perubahan “paradigma sakit” yang menitikberatkan pada upaya kuratif ke arah “paradigma sehat” yang melihat penyakit dan gejala sebagai informasi dan bukan sebagai fokus pelayanan (Cohen, 1996). Sehingga situasi tersebut dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan praktik keperawatan komunitas beserta pendekatan kemitraan yang sesuai di Indonesia.<br /><br />Tulisan ini mencoba untuk: (1) mengidentifikasi model kemitraan keperawatan komunitas dalam pengembangan kesehatan masyarakat; (2) menganalisis kemanfaatan model kemitraan keperawatan komunitas dalam pengembangan kesehatan masyarakat; dan (3) mengidentifikasi implikasi model pada pengembangan kebijakan keperawatan komunitas dan promosi kesehatan.<br /><br />2. Pengembangan Kesehatan Masyarakat<br /><br />Nies dan Mc. Ewan (2001) mendeskripsikan pengembangan kesehatan masyarakat (community health development) sebagai pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat yang mengkombinasikan konsep, tujuan, dan proses kesehatan masyarakat dan pembangunan masyarakat. Dalam pengembangan kesehatan masyarakat, perawat spesialis komunitas mengidentifikasikan kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan kemudian mengembangkan, mendekatkan, dan mengevaluasi tujuan-tujuan pembangunan kesehatan melalui kemitraan dengan profesi terkait lainnya (Nies & Mc.Ewan, 2001; CHNAC, 2003; Diem & Moyer, 2004; Falk-Rafael, et al.,1999).<br /><br />Bidang tugas perawat spesialis komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu: individu, keluarga, dan kelompok khusus. Menurut Nies dan McEwan (2001), perawat spesialis komunitas dalam melakukan upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat menggunakan alternatif model pengorganisasian masyarakat, yaitu: perencanaan sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat. Berkaitan dengan pengembangan kesehatan masyarakat yang relevan, maka penulis mencoba menggunakan pendekatan pengorganisasian masyarakat dengan model pengembangan masyarakat (community development).<br /><br />Tujuan dari penggunaan model pengembangan masyarakat adalah (1) agar individu dan kelompok-kelompok di masyarakat dapat berperan-serta aktif dalam setiap tahapan proses keperawatan, dan (2) perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) dan kemandirian masyarakat yang dibutuhkan dalam upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatannya di masa mendatang (Nies & McEwan, 2001; Green & Kreuter, 1991). Menurut Mapanga dan Mapanga (2004) tujuan dari proses keperawatan komunitas adalah meningkatkan kemampuan dan kemandirian fungsional klien / komunitas melalui pengembangan kognisi dan kemampuan merawat dirinya sendiri. Pengembangan kognisi dan kemampuan masyarakat difokuskan pada dayaguna aktifitas kehidupan, pencapaian tujuan, perawatan mandiri, dan adaptasi masyarakat terhadap permasalahan kesehatan sehingga akan berdampak pada peningkatan partisipasi aktif masyarakat (Lihat Gambar 1).<br /><br />Gambar 1. Partisipasi klien sebagai Luaran Kesehatan pada Praktik Keperawatan Komunitas<br /><br />Sumber : Kudakwashe G. Mapanga dan Margo B. Mapanga (2004) halaman 275<br /><br />Perawat spesialis komunitas perlu membangun dukungan, kolaborasi, dan koalisi sebagai suatu mekanisme peningkatan peran serta aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi implementasi upaya kesehatan masyarakat. Anderson dan McFarlane (2000) dalam hal ini mengembangkan model keperawatan komunitas yang memandang masyarakat sebagai mitra (community as partner model). Fokus dalam model tersebut menggambarkan dua prinsip pendekatan utama keperawatan komunitas, yaitu (1) lingkaran pengkajian masyarakat pada puncak model yang menekankan anggota masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan kesehatan, dan (2) proses keperawatan.<br /><br />Asumsi dasar mekanisme kolaborasi perawat spesialis komunitas dengan masyarakat tersebut adalah hubungan kemitraan yang dibangun memiliki dua manfaat sekaligus yaitu meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dan keberhasilan program kesehatan masyarakat (Kreuter, Lezin, & Young, 2000). Mengikutsertakan masyarakat dan partisipasi aktif mereka dalam pembangunan kesehatan dapat meningkatkan dukungan dan penerimaan terhadap kolaborasi profesi kesehatan dengan masyarakat (Schlaff, 1991; Sienkiewicz, 2004). Dukungan dan penerimaan tersebut dapat diwujudkan dengan meningkatnya sumber daya masyarakat yang dapat dimanfaatkan, meningkatnya kredibilitas program kesehatan, serta keberlanjutan koalisi perawat spesialis komunitas-masyarakat (Bracht, 1990).<br /><br /><br />3. Model Kemitraan Keperawatan Komunitas dalam Pengembangan Kesehatan Masyarakat<br /><br />Menurut Hitchcock, Scubert, dan Thomas (1999) fokus kegiatan promosi kesehatan adalah konsep pemberdayaan (empowerment) dan kemitraan (partnership). Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru. Sedangkan kemitraan memiliki definisi hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau memberikan manfaat (Depkes RI, 2005). Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan (Mapanga & Mapanga, 2004)<br /><br />Pemberdayaan, kemitraan dan partisipasi memiliki inter-relasi yang kuat dan mendasar. Perawat spesialis komunitas ketika menjalin suatu kemitraan dengan masyarakat maka ia juga harus memberikan dorongan kepada masyarakat. Kemitraan yang dijalin memiliki prinsip “bekerja bersama” dengan masyarakat bukan “bekerja untuk” masyarakat, oleh karena itu perawat spesialis komunitas perlu memberikan dorongan atau pemberdayaan kepada masyarakat agar muncul partisipasi aktif masyarakat (Yoo et. al, 2004). Membangun kesehatan masyarakat tidak terlepas dari upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas, kepemimpinan dan partisipasi masyarakat (Nies & McEwan, 2001), namun perawat spesialis komunitas perlu membangun dan membina jejaring kemitraan dengan pihak-pihak yang terkait (Robinson, 2005), misalnya: profesi kesehatan lainnya, penyelenggara pemeliharaan kesehatan, Puskesmas, donatur / sponsor, sektor terkait, organisasi masyarakat, dan tokoh masyarakat.<br /><br />Berdasarkan hubungan elemen-elemen di atas, maka penulis mencoba untuk merumuskan sebuah model kemitraan keperawatan komunitas dalam pengembangan kesehatan masyarakat yang dijiwai oleh ideologi entrepreneurialisme (Gambar 2).<br /><br />Gambar 2. Model Kemitraan Keperawatan Komunitas dalam Pengembangan Kesehatan Masyarakat<br /><br />Model kemitraan keperawatan komunitas dalam pengembangan kesehatan masyarakat merupakan suatu paradigma yang memperlihatkan hubungan antara beberapa konsep penting, tujuan dan proses dalam tindakan pengorganisasian masyarakat yang difokuskan pada upaya peningkatan kesehatan (Hickman, 1995 dalam Nies & McEwan, 2001). Konsep utama dalam model tersebut adalah kemitraan, kesehatan masyarakat, nilai dan kepercayaan yang dianut, pengetahuan, partisipasi, kapasitas dan kepemimpinan yang didasarkan pada pelaksanaan prinsip-prinsip kewirausahaan dan advokasi masyarakat.<br /><br />4. Ideologi Entrepreneurialisme dalam Kemitraan Keperawatan Komunitas<br /><br />Profesi perawat memiliki implikasi pada pengembangan praktik keperawatan yang profesional, etis dan legal (PPNI, 2004) sehingga profesi perawat berhak menyelenggarakan praktik secara mandiri atau berkelompok. Berdasarkan tugas dan fungsi perawat spesialis komunitas tersebut, penulis berpandangan bahwa perawat spesialis komunitas dalam membina kemitraan di masyarakat perlu memiliki ideologi kewirausahaan (entrepreunership) sebab segala tindakan dan kebijakan yang diambil selalu berkaitan dinamika perubahan kehidupan masyarakat, baik kehidupan sosial, ekonomi, dan politik (William, 2004; Korsching & Allen, 2004).<br /><br />Menurut Batsleer dan Randall (1992) ideologi entrepreneurialisme memiliki dua karakter, yaitu: prinsip otonomi (autonomy) dan penentuan nasib sendiri (self determination). Dalam prinsip otonomi, perawat spesialis komunitas berupaya membela dan memperjuangkan hak-hak dan keadilan masyarakat dalam sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, perawat spesialis komunitas memainkan perannya sebagai advokator (pembela) dan mitra (partner) bagi kliennya (masyarakat) (Stanhope & Lancaster, 1997). Sedangkan dalam prinsip penentuan nasib sendiri, perawat sebagai profesi berhak untuk melaksanakan praktik legal yang dapat diselenggarakan secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 1239 tahun 2001. Praktik keperawatan komunitas sebagai institusi perlu dijalankan secara profesional agar dapat bertahan menghadapi perkembangan kehidupan sosial, ekonomi dan politik yang dinamis.<br /><br />4.1. Advokasi<br /><br />Walaupun istilah advokasi mempunyai banyak definisi, dua definisi di bawah ini mengandung konsep-konsep utama advokasi hak asasi manusia (hak masyarakat) yang esensial. Pengertian pertama advokasi sebagai segala aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran publik di antara para pengambil-keputusan dan khalayak umum atas sebuah masalah atau kelompok masalah, dalam rangka menghasilkan berbagai perubahan kebijakan dan perbaikan situasi (Black, 2002, hal.11). Pengertian kedua, advokasi keadilan sosial, yaitu upaya pencapaian hasil-hasil yang berpengaruh – meliputi kebijakan-publik dan keputusan-keputusan alokasi sumber daya dalam sistem dan institusi politik, ekonomi, dan sosial – yang mempengaruhi kehidupan banyak orang secara langsung (Cohen et al., 2001, hal. 8).<br /><br />4.2. Kewirausahaan<br /><br />Definisi kewirausahaan adalah individu (kelompok) yang dapat mengidentifikasi kesempatan berdasarkan kemampuan, keinginan, dan kepercayaan yang dimilikinya serta membuat pertimbangan dan keputusan yang berkaitan dengan upaya menyelaraskan sumber daya dalam pencapain keuntungan personal (Otuteye & Sharma, 2004). Perawat spesialis komunitas dapat dianggap sebagai institusi penyedia layanan keperawatan. Sehingga untuk menggambarkan faktor-faktor institusi yang dapat mempengaruhi etos kewirausahaan perawat spesialis komunitas, Penulis menggunakan kerangka kerja Douglass C. North dalam Mary Jesselyn Co (2004). Kerangka kerja tersebut menganalisis bagaimana institusi dan perubahan institusi berdampak pada penampilan ekonominya.<br /><br /><br />Gambar 3. Beberapa faktor yang mempengaruhi etos kewirausahaan<br /><br />Sumber : Mary Jesselyn Co (2004) halaman 188.<br /><br />Kemitraan antara perawat spesialis komunitas dan pihak-pihak terkait dengan masyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen yang ada. Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam mengkombinasikan keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk mengembangkan strategi peningkatan kesehatan masyarakat. Pihak-pihak terkait yang dapat dibina hubungannya dengan perawat spesialis komunitas dalam pengembangan kesehatan masyarakat, adalah : <br />1. Profesi kesehatan lainnya, misalnya dokter, ahli gizi, sanitarian, bidan/bidan di desa, atau fisioterapist. <br />2. Puskesmas <br />3. Organisasi Penyelenggara Pemeliharaan Kesehatan (PPK) atau Health Maintenance Organization (HMO). Organisasi PPK memberikan jaminan pelayanan keperawatan dan pelayanan profesi kesehatan lainnya dengan prinsip managed care. Managed care yaitu suatu integrasi antara pembiayaan dan penyediaan pelayanan kesehatan yang tepat guna untuk menjamin anggota masyarakat (Thabrany, 2000a). Pembiayaan managed care menggunakan sistem kapitasi (Thabrany, 2000b). <br />4. Donatur / sponsor, merupakan badan atau lembaga yang dapat memberikan bantuan finansial baik secara sukarela atau mengikat untuk program pengembangan kesehatan masyarakat. <br />5. Lintas sektor terkait, merupakan institusi formal (birokrasi) yang terkait dengan upaya pengembangan kesehatan masyarakat dari tingkat teknis lapangan sampai ke tingkat kabupaten/kota. Misalnya: Pemerintah Daerah, Bappeda, Dinas Pertanian / Peternakan, BKKBN, PDAM, Dinas Pekerjaan Umum, dan lain-lain. <br />6. Organisasi masyarakat formal dan informal, misalnya: Organisasi Muhammadiyah/Aisyah, Nahdlatul Ulama/Fatayat NU, Lembaga Swadaya Masyarakat, TP-PKK, kelompok pengajian, kelompok arisan, dasa wisma, dan lain-lain. <br />7. Tokoh masyarakat atau tokoh agama yang memiliki pengaruh kuat di tengah masyarakat (key persons).<br /><br />Kesehatan masyarakat digambarkan sebagai bangun segitiga beserta unsur partisipasi, kapasitas, dan kepemimpinan (Nies & Mc. Ewan, 2001). Partisipasi berkaitan dengan peran serta aktif seluruh komponen masyarakat, yaitu individu, keluarga, kelompok risiko tinggi, dan sektor terkait lainnya, dalam upaya perencanaan dan peningkatan derajat kesehatan secara komprehensif. Kapasitas memiliki makna tingkat pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan anggota masyarakat secara keseluruhan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Sedangkan kepemimpinan mengindikasikan kemampuan mempengaruhi anggota masyarakat dalam meningkatkan fungsionalnya pada pengembangan kesehatan masyarakat. Masyarakat memerlukan pemimpin yang dapat mengorganisasikan, bertanggungjawab, dan memobilisasi anggota masyarakat lain untuk lebih berperan aktif dalam pengembangan kesehatannya.<br />Garis panah penghubung masing-masing unsur dalam bangun segitiga menggambarkan tingkat pengetahuan, kepercayaan dan nilai-nilai panutan masyarakat yang berpengaruh terhadap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Fokus utama model adalah masyarakat atau komunitas secara keseluruhan. Tiga tanda panah yang mengarah pada “Kesehatan Masyarakat” memberikan makna adanya interaksi berbagai unsur dalam model untuk mencapai tujuan bersama yaitu masyarakat yang sehat. Menurut Nies dan Mc. Ewan (2001), terminologi “kesehatan masyarakat” dalam pembangunan kesehatan masyarakat memiliki dua pengertian. Pertama, digunakan untuk menggambarkan pencapaian kualitas kesehatan yang diinginkan atau dampak dari upaya pengembangan kesehatan masyarakat (outcome indicators). Dan kedua, sebagai perangkat utama untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan masyarakat (input indicators dan process indicators).<br /><br />5. Analisis Kemanfaatan Model Kemitraan Keperawatan Komunitas<br /><br />Berdasarkan penjelasan model kemitraan keperawatan komunitas dalam pengembangan kesehatan komunitas, maka perlu dianalisis dari beberapa aspek, yaitu :<br /><br />5.1. Keperawatan Spesialis Komunitas <br />1. Dapat dikembangkannya model praktik keperawatan komunitas yang terintegrasi antara praktik keperawatan dengan basis riset ilmiah. <br />2. Mengenalkan model praktik keperawatan komunitas. <br />3. Meningkatkan proses berpikir kritis dan pengorganisasian pengembangan kesehatan masyarakat <br />4. Meningkatkan jejaring dan kemitraan dengan masyarakat dan sektor terkait <br />5. Meningkatkan legalitas praktik keperawatan spesialis komunitas <br />6. Mendorong praktik keperawatan komunitas yang profesional<br />5.2. Sistem Pendidikan Keperawatan Komunitas <br />1. Memperbaiki sistem pendidikan keperawatan spesialis komunitas yang profesional dan aplikatif <br />2. Meningkatkan kepercayaan diri perawat pada umumnya dan perawat spesialis komunitas pada khususnya <br />3. Menunjukkan peran baru perawat spesialis komunitas <br />4. Sejak awal mahasiswa keperawatan komunitas dikenalkan dengan kegiatan intervensi keperawatan pada pengembangan kesehatan masyarakat, yaitu: kolaborasi, kemitraan dan mengembangkan jaringan kerja. <br />5. Meningkatkan kesiapan mahasiswa pendidikan keperawatan spesialis komunitas dalam praktik keperawatan komunitas <br />6. Merumuskan bentuk pembelajaran keperawatan komunitas yang inovatif<br />5.3. Regulasi <br />1. Mendorong para pengambil kebijakan dan elemen-elemen yang terkait lainnya untuk memberikan perhatian dan dukungan pada model praktik keperawatan komunitas. <br />2. Mendorong pemerintah mengeluarkan regulasi yang dapat memberikan jaminan pada penyelenggaraan praktik keperawatan komunitas yang profesional <br />3. Mendorong terbentuknya sistem monitoring dan evaluasi yang efisien dan efektif<br />5.4. Sistem Pelayanan Kesehatan <br />1. Memperkenalkan dan meningkatkan sistem praktik keperawatan komunitas sebagai Sub Sistem Kesehatan Nasional <br />2. Meningkatkan jaringan kerja pelayanan kesehatan yang berbasis rumah sakit dan masyarakat <br />3. Meningkatkan jaringan kerja pelayanan keperawatan komunitas dengan elemen-elemen dalam masyarakat <br />4. Mengarahkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada paradigma sehat atau mengutamakan upaya preventif dan promotif <br />5. Mempercepat pencapaian Indonesia Sehat 2010 melalui Kabupaten/Kota Sehat, Kecamatan Sehat, dan Desa Sehat. <br />6. Menurunkan angka pelayanan di rumah sakit <br />7. Membentuk model praktik keperawatan komunitas bagi daerah-daerah lain di Indonesia <br />8. Meningkatkan sistem informasi kesehatan masyarakat berbasis pelayanan keperawatan <br />9. Meningkatkan jaringan kerja dengan spesialisasi keperawatan lainnya<br />5.5. Masyarakat <br />1. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan <br />2. Meningkatkan pelayanan pasca kesakitan (pasca hospitalisasi) pada masyarakat. <br />3. Meningkatkan peran serta aktif individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat dalam pengembangan kesehatan masyarakat. <br />4. Meningkatkan kapasitas, partisipasi, dan kepemimpinan anggota masyarakat dalam pengembangan kesehatan masyarakat. <br />5. Meningkatkan kolaborasi, kemitraan, dan jaringan kerja antar elemen masyarakat dalam pengembangan kesehatan masyarakat. <br />6. Meningkatkan pengetahuan, kepercayaan dan nilai-nilai masyarakat dalam hidup berperilaku sehat. <br />7. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat terutama upaya kesehatan mandiri yang bersifat preventif dan promotif. <br />8. Menurunkan insidensi penyakit menular berbasis masyarakat dan lingkungan.<br /><br />6. Implikasi Model pada Pengembangan Kebijakan Keperawatan Komunitas dan Promosi Kesehatan<br /><br />6.1. Implikasi model pada pengembangan kebijakan keperawatan komunitas<br /><br />Berdasarkan kompleksitas bidang tugas keperawatan komunitas terutama dalam membangun kolaborasi, kemitraan dan jaringan kerja dengan elemen masyarakat lainnya, maka perlu : <br />1. Didorong penyusunan Undang-undang tentang Profesi Perawat <br />2. Disusun Kode Etik dan Standar Kompetensi Perawat Spesialis Komunitas Indonesia <br />3. Disusun Standar Pelayanan Praktik Keperawatan Komunitas <br />4. Disusun Sistem Keperawatan Komunitas termasuk sistem pendidikan berkelanjutan <br />5. Dibentuk kolegia perawat spesialis komunitas untuk meningkatkan standar mutu pelayanan <br />6. Dibentuk suasana praktik keperawatan komunitas yang berbasis pada penelitian ilmiah <br />7. Menyusun integrasi antara sistem pendidikan perawat spesialis komunitas dengan praktik perawat spesialis komunitas.<br />6.2. Implikasi model pada promosi kesehatan <br />1. Meningkatkan peran dan fungsi perawat spesialis komunitas sebagai koordinator, kolaborator, penghubung, advokat, penemu kasus, pemimpin, pemberi pelayanan keperawatan, role model, pengelola kasus, referal resource, peneliti, community care agent dan change agent. <br />2. Memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan/ kesehatan Individu, keluarga, kelompok, masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan serta pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang keperawatan/ kesehatan <br />3. Meningkatnya kolaborasi, kemitraan dan jaringan kerja perawat spesialis komunitas dengan masyarakat maupun elemen masyarakat terkait lainnya. <br />4. Meningkatnya upaya preventif dan promotif dibanding upaya kuratif dan rehabilitatif. <br />5. Meningkatnya tiga upaya preventif (tindakan pencegahan)<br />7. Penutup<br /><br />Fokus praktik keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat. Pengorganisasikan komponen masyarakat yang dilakukan oleh perawat spesialis komunitas dalam upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat menggunakan pendekatan pengembangan masyarakat (community development). Intervensi keperawatan komunitas yang paling penting adalah membangun kolaborasi dan kemitraan bersama anggota masyarakat dan komponen masyarakat lainnya, karena dengan terbentuknya kemitraan yang saling menguntungkan dapat mempercepat terciptanya masyarakat yang sehat.<br /><br />“Model kemitraan keperawatan komunitas dalam pengembangan kesehatan masyarakat” merupakan paradigma perawat spesialis komunitas yang relevan dengan situasi dan kondisi profesi perawat di Indonesia. Model ini memiliki ideologi kewirausahaan yang memiliki dua prinsip penting, yaitu kewirausahaan dan advokasi pada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan azas keadilan sosial dan azas pemerataan.<br /><br />Dalam tulisan ini telah disajikan analisis mengenai kemanfaatan model kemitraan keperawatan komunitas terhadap: keperawatan spesialis komunitas, sistem pendidikan keperawatan komunitas, regulasi, sistem pelayanan kesehatan, dan masyarakat serta implikasi model terhadap pengembangan kebijakan keperawatan komunitas dan promosi kesehatan di Indonesia.<br /><br />DAFTAR PUSTAKA: <br />1. Anderson, E.T. & J. McFarlane, 2000. Community as Partner Theory and Practice in Nursing 3rd Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. <br />2. Black, M. 2002. A Handbook on Advocacy – Child Domestic Workers: Finding a Voice. Anti-Slavery International. Sussex, UK: The Printed Word. <br />3. Bracht, N. (Ed.). 1990. Health promotion at the community level. Newbury Park, CA: Sage. <br />4. Co, M.J. 2004. The Formal Institutional Framework of Entrepreneurship in the Philippines: Lessons for Developing Countries. The Journal of Entrepreneurship, 13 (2): 185-203. <br />5. Cohen, E. 1996 Nurse Case Management in the 21st Century. St. Louis: Mosby-Year Book. Inc. <br />6. Cohen, D., de la Vega, R., & Watson, G. 2001. Advocacy for Social Justice: A Global Action and Reflection Guide. Bloomfield, CT: Kumarian Press. <br />7. Community Health Nurses Association of Canada. 2003. Canadian community health nursing standards of practice. Ottawa: Author. <br />8. Depkes RI. 2004a. Kajian Sistem Pembiayaan, Pendataan dan Kontribusi APBD untuk Kesinambungan Pelayanan Keluarga Miskin (Exit Strategy). Jakarta: Departemen Kesehatan RI. <br />9. Depkes RI. 2004b. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. <br />10. Depkes RI. 2005. Kemitraan. Pusat Promosi Kesehatan http://www. promokes.go.id, diunduh pada tanggal 25 September 2005.<br /><br /> <br /></div>
<br />Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-33706303433763992412014-12-17T10:26:00.001+07:002014-12-17T10:26:49.467+07:00DOKUMENTASI DALAM ASUHAN KEPERAWATAN <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOdAPw0uHGSalOR0ktB2JyCwFqfu44QrHREARB_7Ibexvw3QnlT9mOsWHgCSIVATjAPh5BzinX-mFa9-4geHoEFN9hxZQoL8LxxnWOLJ8qa5B3wfCF-iVBsT9zaNxSNVbySW5qiL96v-U/s1600/37.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOdAPw0uHGSalOR0ktB2JyCwFqfu44QrHREARB_7Ibexvw3QnlT9mOsWHgCSIVATjAPh5BzinX-mFa9-4geHoEFN9hxZQoL8LxxnWOLJ8qa5B3wfCF-iVBsT9zaNxSNVbySW5qiL96v-U/s1600/37.jpg" height="133" width="200" /></a></div>
PENDAHULUAN<br /><br />Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional dari pelayanan kesehatan yang tersedia selama 24 jam secara berkelanjutan selama masa perawatan pasien. Dengan demikian, pelayanan keperawatan dan kebidanan memegang peranan penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit dan puskesmas. <br />Dokumentasi keperawatan dan kebidanan tidak hanya merupakan dokumen sah tapi juga instrumen untuk melindungi para pasien, perawat dan bidan secara sah; oleh karena itu, perawat diharapkan dapat bekerja sesuai dengan standar profesional.<br /><br />PENGERTIAN<br /> <br /> Tungpalan (1983) mengatakan bahwa “Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum“. Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan objek maupun aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting .<br /> Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan adalah bagian dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh perawat dan bidan setelah memberi asuhan kepada pasen. Dokumentasi merupakan suatu informasi lengkap meliputi status kesehatan pasen, kebutuhan pasen, kegiatan asuhan keperawatan serta respons pasen terhadap asuhan yang diterimanya. Dengan demikian dokumentasi keperawatan/ kebidanan mempunyai porsi yang besar dari catatan klinis pasen yang menginformasikan faktor tertentu atau situasi yang terjadi selama asuhan dilaksanakan. Disamping itu catatan juga dapat sebagai wahana komunikasi dan koordinasi antar profesi (Interdisipliner) yang dapat dipergunakan untuk mengungkap suatu fakta aktual untuk dipertanggungjawabkan. <br /> Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan /kebidanan yang dilaksanakan sesuai standar. Dengan demikian pemahaman dan ketrampilan dalam menerapkan standar dengan baik merupakan suatu hal yang mutlak bagi setiap tenaga keperawatan agar mampu membuat dokumentasi keperawatan secara baik dan benar<br /><br />PENDOKUMENTASIAN <br /><br /> Catatan pasen merupakan suatu dokumen yang legal, dari status sehat sakit pasen pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang menggambarkan asuhan keperawatan/ kebidanan yang diberikan. Umumnya catatan pasien berisi imformasi yang mengidentifikasi masalah, diagnosa keperawatan dan medik, respons pasen terhadap asuhan kerawatan/kebidanan yang diberikan dan respons terhadap pengobatan serta berisi beberapa rencana untuk intervensi lebih lanjutan. Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan maupun laporan akan sangat membantu komunikasi antara sesama perawat/ bidan maupun disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan.<br /><br />Katagori informasi yang biasanya masuk dalam status (chart) pasien adalah :<br />· Data demografik<br />· Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik<br />· Formulir persetujuan<br />· Diagnosa<br />· Pengobatan<br />· Catatan perkembangan /kemajuan<br />· Catatan secara berkesinambungan (flow sheet)<br />· Catatan perawat<br />· Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan maupun laporan akan sangat membantu dalam berkomunikasi baik antara sesama perawat/bidan maupun lembaran tindakan (treatment) <br />· Catatan laboratorium<br />· Laporan rontgen ( X – ray )<br />· Ringkasan pasen pulang<br />Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-91485852555867645252014-12-16T08:18:00.002+07:002014-12-16T08:23:56.870+07:00TEKNIK MENGHENTIKAN PERDARAHAN<br />
A. Pengertian<br />
Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah. Jumlahnya dapat bermacam-macam<br />
Kehilangan darah bisa disebabkan perdarahan internal dan eksternal. Perdarahan internal lebih sulit diidentifikasi. Jika pembuluh darah terluka maka akan segera terjadi kontriksi dinding pembuluh darah sehingga hilangnya darah dapat berkurang. Platelet mulai menempel pada tepi yang kasar sampai terbentuk sumbatan. Bekuan mulai terbentuk dalam waktu 1-2 menit. Dalam waktu 3-6 menit, bekuan sudah mengisi pembuluh darah dan menghambat aliran darah.<br />
B. Tipe Perdarahan<br />
Ada tiga tipe perdarahan, yaitu :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVH_sSPYFcT2YOkZrHQsv02lkS9dgigpnAu4VTqzF8Ck3G13hFqXhKRPzQ123BMT7dJISf-4A5Wp_UQ1x15jKSaQruqKAG1PhvSDkkDLG_1S-35Ww9T-EnuXfjl8sLndfJqEqQ3G9-hWY/s1600/New+Picture.bmp" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVH_sSPYFcT2YOkZrHQsv02lkS9dgigpnAu4VTqzF8Ck3G13hFqXhKRPzQ123BMT7dJISf-4A5Wp_UQ1x15jKSaQruqKAG1PhvSDkkDLG_1S-35Ww9T-EnuXfjl8sLndfJqEqQ3G9-hWY/s1600/New+Picture.bmp" height="148" width="200" /></a>1. Arterial<br />
Pada perdarahan arterial ini darah tampak keluar menyemprot / memancar, dan berwarna merah segar<br />
2. Pembuluh darah balik (venous). Pada perdarahan “venous”, darah keluar mengalir dan berwarna kehitaman / agak gelap.<br />
3. Kapiler<br />
Sedangkan perdarahan kapiler, darah keluar merembes (perdarahan sedikit) dan berwarna merah segar.<br />
C. Tindakan Mengatasi Perdarahan<br />
Secara umum tindakan untuk mengatasi perdarahan adalah dengan :<br />
1. Lakukan penekanan langsung diatas perdarahan/luka<br />
2. lakukan penekanan diatas tempat tertentu, kalau tindakan yang pertama tidak berhasil.<br />
3. pasang tourniquet hanya pada lokasi tertentu (perdarahan arteri yang tidak teratasi dan massif)<br />
a. gunakan manset atau balutan segitiga yang besar yang dililitkan 6-8 kali<br />
b. jangan melepas tourniquet<br />
c. buat satu tanda pada pasien yang menjelaskan lokasi tourniquet dan lamanya pemasangan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
, mulai dengan sedikit sampai yang dapat menyebabkan kematian. Hanya henti nafas (respiratory arrest) <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
mempunyai prioritas penanggulangan lebih dulu dari pada perdarahan yang masif. Luka robekan pada pembuluh darah besar di leher, tangan dan paha dapat menyebabkan kematian dalam satu<br />
(1) sampai (3)tiga menit. Sedangkan perdarahan dari aorta atau vena cava dapat menyebabkan kematian dalam tiga puluh (30) detik.Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-88719157302366534052014-12-16T07:57:00.001+07:002014-12-16T07:57:17.209+07:00Asma pada Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPhUP2UsJ0bm3Z1MLJUMlZ7WdunDfm7giAt0F61oxtQUHknkP1iXCWXpQh7xdkkYKTQkuwqWh1a_MoCEL43mL9Bh4wABmMm5hXICwNxdGuPvcTqEb_3guzaJgCIw1Wy-FcWfGebe-nKA8/s1600/36.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPhUP2UsJ0bm3Z1MLJUMlZ7WdunDfm7giAt0F61oxtQUHknkP1iXCWXpQh7xdkkYKTQkuwqWh1a_MoCEL43mL9Bh4wABmMm5hXICwNxdGuPvcTqEb_3guzaJgCIw1Wy-FcWfGebe-nKA8/s1600/36.jpg" height="140" width="200" /></a></div>
Asma ialah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran napas sangat mudah bereaksi terhadap barbagai ransangan atau pencetus dengan manifestasi berupa serangan asma. Kelainan yang didapatkan adalah: <br />1. Otot bronkus akan mengkerut ( terjadi penyempitan)<br />2. Selaput lendir bronkus udema <br />3. Produksi lendir makin banyak, lengket dan kental, sehingga ketiga hal tersebut menyebabkan saluran lubang bronkus menjadi sempit dan anak akan batuk bahkan dapat terjadi sesak napas. Serangan tersebut dapat hilang sendiri atau hilang dengan pertolongan obat.<br />Pada stadium permulaan serangan terlihat mukosa pucat, terdapat edema dan sekresi bertambah. Lumen bronkus menyempit akibat spasme. Terlihat kongesti pembuluh darah, infiltrasi sel eosinofil dalam secret didalam lumen saluran napas. Jika serangan sering terjadi dan lama atau menahun akan terlihat deskuamasi (mengelupas) epitel, penebalan membran hialin basal, hyperplasia serat elastin, juga hyperplasia dan hipertrofi otot bronkus. Pada serangan yang berat atau pada a<br />Kejadian Astma pada anak lebih berbahaya dibandingkan pada dewasa hal ini dikarenakan anatomi pernafasan pada anak lebih kecil dan pendek.<br /><br /> Pada asma yang timbul akibat reaksi imunologik, reaksi antigen – antibody menyebabkan lepasnya mediator kimia yang dapat menimbulkan kelainan patologi tadi. Mediator kimia tersebut adalah:<br />1. Histamin <br />a) Kontraksi otot polos<br />b) Dilatasi pembuluh kapiler dan kontraksi pembuluh vena, sehingga terjadi edema<br />c) Bertambahnya sekresi kelenjar dimukosa bronchus, bronkhoilus, mukosaa, hidung dan mata<br />2. Bradikinin<br />a) Kontraksi otot polos bronchus <br />b) Meningkatkan permeabilitas pembuluh darah <br />c) Vasodepressor (penurunan tekanan darah)<br />d) Bertambahnya sekresi kelenjar peluh dan ludah <br />3. Prostaglandin<br />Bronkokonstriksi (terutama prostaglandin F)<br /><br /> MANIFESTASI KLINIK<br />1. Wheezing<br />2. Dyspnea dengan lama ekspirasi, penggunaan otot- otot asesori pernapasan<br />3. Pernapasan cuping hidung<br />4. Batuk kering ( tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan napas sempit<br />5. Diaphoresis<br />6. Cyanosis<br />7. Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan<br />8. Kecemasan, labil dan penurunan tingkat kesadaran<br />9. Tidak toleran terhadap aktifitas : makan, bermain, berjalan, bahkan bicara<br /><br />KOMPLIKASI<br />Bila terjadi sering dan berlangsung lama maka akan terjadi emfisema dan mengakibatkan perubahan bentuk toraks yaitu toraks yang membungkuk ke depan dan memanjang. Pada foto roentgen toraks terlihat diafragma letak rendah, gambaran jantung menyempit, corakan hilus kri dan kanan bertambah. Pada asma kronik dan berat dapat terjadi bentuk dada burung dara dan tampak sulkus Harrison.<br />Bila sekret kental, salah satu bronkus dapat tersumbat sehingga dapat terjadi atelektasis pada lobus segmen yang sesuai. Mediastinum tertarik kearah atelektasis. Bila atelekasis berlangsung lama disebut status asmatikus. Bila tidak ditolong dapat menyebabkan kematian, kegagalan pernafasan dan kegagalan jantung.<br /><br />TERAPI<br />Secara umum terdapat 2 jenis obat dalam penatalaksanaan asma yaitu obat pengendali (controller) dan pereda ( reliver). Obat pengendali merupakan profilaksis serangan yang diberikan tiap hari, ada atau tidak ada serangan/gejala, sedangkan obat pereda adalah yang diberikan saat serangan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPhUP2UsJ0bm3Z1MLJUMlZ7WdunDfm7giAt0F61oxtQUHknkP1iXCWXpQh7xdkkYKTQkuwqWh1a_MoCEL43mL9Bh4wABmMm5hXICwNxdGuPvcTqEb_3guzaJgCIw1Wy-FcWfGebe-nKA8/s1600/36.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPhUP2UsJ0bm3Z1MLJUMlZ7WdunDfm7giAt0F61oxtQUHknkP1iXCWXpQh7xdkkYKTQkuwqWh1a_MoCEL43mL9Bh4wABmMm5hXICwNxdGuPvcTqEb_3guzaJgCIw1Wy-FcWfGebe-nKA8/s1600/36.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPhUP2UsJ0bm3Z1MLJUMlZ7WdunDfm7giAt0F61oxtQUHknkP1iXCWXpQh7xdkkYKTQkuwqWh1a_MoCEL43mL9Bh4wABmMm5hXICwNxdGuPvcTqEb_3guzaJgCIw1Wy-FcWfGebe-nKA8/s1600/36.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPhUP2UsJ0bm3Z1MLJUMlZ7WdunDfm7giAt0F61oxtQUHknkP1iXCWXpQh7xdkkYKTQkuwqWh1a_MoCEL43mL9Bh4wABmMm5hXICwNxdGuPvcTqEb_3guzaJgCIw1Wy-FcWfGebe-nKA8/s1600/36.jpg" /></a></div>
sma yang menahun terdapat penyumbatan bronkus oleh mucus yang kental.Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-20304668590750770452014-12-16T06:50:00.001+07:002014-12-16T07:41:07.832+07:00Pola Hidup Sehat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJDci3YE_vsRT7_wT4FUdz2w5hVpMlMEzu_8tWNgPUmGd6v7sC5pR5r2yV_CzKcUX4xyXVNiQmZvEPoGvGAkCAysds4tt38tl6ej9E3nwD_pfhmYGF_9cGRJeU0E4Yk3NOyov7d0QQiYo/s1600/35.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJDci3YE_vsRT7_wT4FUdz2w5hVpMlMEzu_8tWNgPUmGd6v7sC5pR5r2yV_CzKcUX4xyXVNiQmZvEPoGvGAkCAysds4tt38tl6ej9E3nwD_pfhmYGF_9cGRJeU0E4Yk3NOyov7d0QQiYo/s1600/35.jpg" height="137" width="200" /></a>Terdapat lima cara untuk pola hidup sehat sampai tua, yaitu berolahraga secara rutin, tidak merokok, pola makan yang sehat, meminimalkan konsumsi alkohol, serta menjaga agar berat bada tetap normal. Berdasarkan lima hal tersebut olahraga menjadi faktor penentu yang paling kuat.<br />
Hal tersebut didasarkan atas penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cardiff selama 34 tahun, bahwa lima pola hidup sehat tersebut mampu mengurangi berbagai resiko penyakit degeneratif seperti alzheimer, penyakit jantung, diabetes dan demensia. Penelitian yang telah dimuat dalam Daily Mail (Selasa, 10/12/2013) tersebut menyatakan bahwa dengan melakukan lima pola hidup sehat dapat mengurangi resiko demensia sebesar 60 %. Selain itu, mampu mengurangi potensi resiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke hingga 70 %.<br />
Penelitian tersebut dilakukan melalui pemantauan terhadap 2345 pria sejak tahun 1979. Tim penelitian tersebut mencari hubungan antara penyakit-penyakit yang muncul dengan olahraga yang rutin, mengkonsumsi buah dan sayur, menjaga berat badan, mengurangi minuman beralkohol, dan tidak merokok. Hasilnya adalah pola hidup sehat tersebut ternyata memberikan manfaat besar bagi kesehaan. Dengan pola hidup sehat akan lebih jauh bermanfaat sebagai upaya pencegahan dibanding dengan pengobatan medis.<br />
Sementara itu, untuk memerangi demensia, obat bukanlah langkah yang paling mudah. Namun dengan diet makanan sehat ala rasulullah SAW menjadi lebih sehat. Prinsip melakukan diet tersebut adalah dengan meningkatkan konsumsi buah, sayur, biji-bijian, serta mengurangi konsumsi daging. Hal yang sama pun dapat meningkatkan kesehatan jantung, karena makanan yang baik untuk jantung, baik pula untuk otak<br />
Banyak riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW hanya pernah 2 kali sakit sepanjang 63 tahun hidupnya. Padahal saat itu, kondisi alam jazirah Arab sangat keras, ditambah lagi dengan aktivitas dakwah beliau yang sangat tinggi, dan banyaknya peperangan fisik yang dijalani. Daya tahan fisik dan mental beliau luar biasa. Ingin tahu apa tips beliau agar tetap sehat dan bugar. Berikut adalah tips dan hikmah penjelasannya:<br />
1. Selektif terhadap makanan. <a href="http://cara-muhammad.com/perilaku/cara-makan/" target="_blank">Simak Cara Makan Rasulullah SAW.</a> Makanan tersebut harus memenuhi syarat halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya, sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi.<br />
2. Konsisten dan selektif pada minuman dan cara meminumnya. Simak Cara Minum Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sangat menyukai madu yang dicampur dengan air. Simak hikmah madu<br />
3. Makan dengan tenang, tumaninah (konsentrasi & tertib), tidak tergesa-gesa, dan dalam tempo sedang. Secara ilmiah pun hal ini sudah dibuktikan, simak hikmah makan dengan tenang<br />
4. Cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan. Simak hikmah tidur dibawah 8 jam<br />
5. Tidurlah dengan cara yang benar. Simak Cara Tidur Rasulullah SAW dan hikmah tidur berbaring miring<br />
6. Konsisten melakukan shaum sunnah. Beberapa shaum sunnah yang beliau anjurkan diantaranya adalah shaum Senin Kamis, ayyamul bith, shaum Daud, shaum enam hari di bulan Syawal, dsb. Secara ilmiah, shaum juga terbukti sangat bermanfaat. Simak hikmah shaum<br />
7. Selain tips fisik di atas, Rasulullah SAW juga sangat mantap dalam ibadah ritualnya, khususnya sholat, sehingga beliau pun memiliki keterampilan yang tinggi dalam mengelola emosi, pikiran dan hati. Penelitian-penelitian terkini dalam bidang kesehatan membuktikan bahwa kemampuan dalam mengelola hati, pikiran dan perasaan, serta ketersambungan yang intens dengan Allah SWT akan menentukan kualitas kesehatan seseorang, jasmani maupun rohaniNursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-91504688722778994422014-12-13T09:51:00.000+07:002014-12-14T14:10:01.580+07:00Jobs Abroad <div id="mainContentArea" style="outline: none;" tabindex="-1">
<h1 class="">
</h1>
<div class="page-content">
The fact that nursing is a truly international profession is
underlined by the fact that more than 120 countries — Canada prominent
among them — are represented on the <a href="http://www.icn.ch/" target="_blank">International Council of Nurses</a>.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS-ZIhmWym-jR5-C2J5qfSqfxiMe9dhhvDKdAwP668JRm-NR-uACTDMa2Q7fRIjB13xKrRSXy8IIif5Rl4rNgur4qI71RDXsQ7Ov3SHZ5E5deV6TlxVsfLGCjDa4aR8XG43qypJduyxd0/s1600/nursing+jobs.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS-ZIhmWym-jR5-C2J5qfSqfxiMe9dhhvDKdAwP668JRm-NR-uACTDMa2Q7fRIjB13xKrRSXy8IIif5Rl4rNgur4qI71RDXsQ7Ov3SHZ5E5deV6TlxVsfLGCjDa4aR8XG43qypJduyxd0/s1600/nursing+jobs.jpg" /></a></div>
The organization, founded in 1899, works to ensure that people
worldwide have access to quality nursing care. Over the years, Canadian
nurses have helped to advance global health by taking on challenging
assignments in diverse areas of practice in many of these countries.<br />
Today, if you are a Canadian nursing professional interested in
working abroad, you can be assured that your skills are very much in
demand. While CNA is not involved directly in finding paid or volunteer
placements overseas, we are happy to provide the relevant links in this
section.<br />
<h2>
Non-governmental organizations</h2>
There are several Canadian non-governmental organizations that
recruit nurses to work in developing countries. This list contains
organizations you may apply to for consideration as a cooperant. You may
wish to <a href="http://www.cna-aiic.ca/sitecore/service/notfound.aspx?item=web%3a%7bF7F71702-6685-473B-AD4F-84B5719E879E%7d%40en">contact the organizations</a> that offer work in the fields and regions that interest you.<br />
CNA sends volunteer Canadian nursing consultants but does not employ
nurses to work on these overseas projects. For information on nursing in
a specific country, including requirements for registration, you should
contact the national nursing association directly.<br />
See <a href="http://www.cna-aiic.ca/en/international-work">our international work</a> section for more information.<br />
Partners in Health... Nurses Working Together Make a Difference<br />
<h2>
Opportunities abroad with non-governmental organizations</h2>
<h3>
Africa Inland Mission</h3>
1641 Victoria Park Avenue<br />
Scarborough, ON M1R 1P5<br />
Tel.: 416-751-6077<br />
Fax: 416-751-3467<br />
E-mail: <a href="mailto:general.can@aimint.net">general.can@aimint.net</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Nurse educators, medical/surgical nurses, clinical nurse
specialists/nurse practitioners, community health nurses, pediatric
nurses, midwives, and other health personnel; health programs are
integrated with other ministries that have a focus on discipleship,
reaching the unreached and developing church leadership.<br />
<h4>
Length of service</h4>
Short term: 6 months to 1 year Long term: 1 year plus<br />
<h4>
Additional comments</h4>
In addition to professional qualifications and experience, a strong
Protestant Christian commitment is essential as well as a willingness to
work in teams under the direction of local medical staff. Some
additional training may be required. Locations throughout Africa.<br />
<h3>
Anglican Church of Canada</h3>
Volunteers in Mission (Ms. Jill Cruse)<br />
80 Hayden Street.<br />
Toronto, ON M4Y 3G2<br />
Tel.: 416-924-9192 (or 9199 ext. 315)<br />
Fax: 416-969-9797<br />
E-mail: <a href="mailto:jcruse@national.anglican.ca">jcruse@national.anglican.ca<br />
</a>Website: <a href="http://www/anglican.ca/partnerships/vim/" target="_blank">http://www/anglican.ca/partnerships/vim/</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Various disciplines including physicians, nurses, physiotherapists, etc.<br />
<h4>
Length of service</h4>
1-2 years; there is some flexibility, but no short-term (2-3 wks) placements are available.<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Volunteers are expected to fundraise, although orientation and re-entry programming is provided.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Volunteer is supported by a local Canadian Anglican parish.
Volunteers are expected to assist with fundraising for travel costs,
living allowance & medical insurance. Professional services are
offered by volunteers in partnership with the indigenous church.
Opportunities exist in several parts of the developing world.<br />
<h3>
Canadian International Development Agency (CIDA)</h3>
200 Promenade du Portage<br />
Hull, QC K1A 0G4<br />
Tel.: (819) 997-5006<br />
Fax: (819) 953-6088<br />
Website: <a href="http://www.acdi-cida.gc.ca/index.htm" target="_blank">www.acdi-cida.gc.ca/index.htm</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
CIDA hires a limited number of cooperants and advisers with professional and technical skills in various sectors.<br />
<h4>
Length of service</h4>
Varies<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Salaried<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Must be Canadian citizen or landed immigrant. Minimum 3 years of professional experience in the sector concerned.<br />
<h3>
Canadian Physicians for Aid and Relief</h3>
1425 Bloor Street West <br />
Toronto, ON M6P 3L6<br />
Tel.: 416-369-0865 or 1 800 263-2727<br />
Fax: 416-369-0294<br />
E-mail: <a href="mailto:info@cpar.ca">info@cpar.ca</a><br />
Website:<a href="http://www.cpar.ca/" target="_blank">www.cpar.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Physicians, nurses, field administrators<br />
<h4>
Length of service</h4>
1 to 2 years<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Volunteer expected to fundraise for all expenses and travel.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Countries: Ethiopia, Malawi, and Uganda.<br />
A background in public health is an asset.<br />
<h3>
Canadian Red Cross Society</h3>
170 Metcalfe Street, Suite 300<br />
Ottawa, ON K1N 8E6<br />
Tel.: (613) 740-1900<br />
Fax: (613) 730-1911<br />
E-mail: <a href="mailto:feedback@redcross.ca">feedback@redcross.ca</a><br />
Website: <a href="http://www.redcross.ca/overseaspersonnel" target="_blank">www.redcross.ca/overseaspersonnel</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Core program requires specialists in community-based health,
including nurses, public health managers and health promoters. In areas
of conflict there are needs for health professionals with clinical
skills including surgeons, anesthetists, lab technologists, medical
administrators, nurses, midwives and prosthetists.<br />
<h4>
Length of service</h4>
6 -12 months<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Salaried<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Missions to Africa, South America, Asia, Middle East and Europe. Red
Cross training required. Must be available to work on short notice.
Contact your local Red Cross office for information.<br />
<h3>
Canadian Crossroads International</h3>
317 Adelaide Street West, Suite 500<br />
Toronto, ON M5V 1P9<br />
Tel.: 416-967-1611 ext.221<br />
Fax: 416-967-9078 <br />
E-mail: <a href="mailto:info@cciorg.ca">info@cciorg.ca</a><br />
Website: <a href="http://www.cciorg.ca/" target="_blank">www.cciorg.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
General or professional skills or student<br />
<h4>
Length of service</h4>
Average length of 4 months<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Volunteers are expected to fundraise, although some assistance for travel and living expenses is provided.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Must commit volunteer time for community education. Must fundraise for expenses.<br />
Please check the phone book for your regional office. If contacting
the national office, be sure to leave your address. For more
information, send a self-addressed, stamped stamped envelope.<br />
<h3>
Canadian Society for International Health (CSIH)</h3>
1 Nicholas Street, Suite 1105<br />
Ottawa, ON K1N 7B7<br />
Tel.: 613-241-5785<br />
Fax: 613-241-3845 <br />
E-mail: <a href="mailto:csih@csih.org">csih@csih.org</a> <br />
Web site: <a href="http://www.csih.org/" target="_blank">www.csih.org</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Registry is open to health and health-related professionals with
experience working in developing countries or in the area of
international development in the Canadian context, or with experience
that is otherwise applicable.<br />
<h4>
Length of service</h4>
Variable<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Variable<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Registry is searched by CSIH on behalf of employers such as Canadian
and non-Canadian development organizations and consulting firms, and by
professionals seeking colleagues with specific experience.<br />
<h3>
YIP — International Health Youth Internship Program</h3>
E-mail: <a href="mailto:yip@csih.org">yip@csih.org</a> <br />
Website: <a href="http://www.csih.org/" target="_blank">www.csih.org</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Internships available to unemployed or under-employed health
professionals aged 19-30 for internships in health promotion, public
health and information technology capacity-building.<br />
<h4>
Length of service</h4>
6-9 month internships<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
C$12,000 Canadian towards travel and living expenses<br />
<h4>
Additional comments</h4>
From Sept. 1997 to August 2003, 200 interns benefited from placements
in almost 100 universities, health ministries and international health
organizations worldwide.<br />
<h3>
CECI</h3>
(Centre canadien d'études et de coopération internationale)<br />
3185, rue Rachel Est<br />
Montreal, QC H1W 1A3<br />
Tel.: (514) 875-9911<br />
Fax: (514) 875-6469<br />
E-mail: <a href="mailto:info@ceci.ca">info@ceci.ca</a><br />
Website: <a href="http://www.ceci.ca/" target="_blank">www.ceci.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Frequently: Community health doctors, nurses, nutritionists.<br />
Infrequently: health services administrators, among others<br />
<h4>
Length of service</h4>
2 years<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Mostly volunteers, but living and travel expenses covered.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Africa (mainly francophone countries), South America and Central
America, Haiti and Asia. Volunteers must be Canadian Citizens or
Permanent Residents.<br />
<h3>
Centre canadien d'études et de coopération internationale (CECI)</h3>
3185, rue Rachel Est<br />
Montreal, QC H1W 1A3<br />
Tel.: 514-875-9911<br />
Fax: 514-875-6469<br />
E-mail: <a href="mailto:info@ceci.ca">info@ceci.ca</a><br />
Website: <a href="http://www.cause.ca/" target="_blank">www.cause.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Frequently: community health doctors, nurses, nutritionists<br />
Infrequently: health services administrators, among others<br />
<h4>
Length of service</h4>
Minimum 6 months to 1 year<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Both. Most volunteers are expected to cover costs of transportation and food.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Africa (mainly francophone countries), South America and Central
America, Haiti and Asia. Volunteers must be Canadian citizens or
permanent residents.<br />
<h3>
CAUSE Canada</h3>
<b>(Christian Assistance for Underdeveloped Societies Everywhere)</b><br />
P.O. Box 8100<br />
Canmore, AB T1W 2T8<br />
Tel.: 403-678-3332<br />
Fax: 403-678-8869 <br />
E-mail: <a href="mailto:info@cause.ca">info@cause.ca</a> <br />
Website: <a href="http://www.cause.ca/" target="_blank">www.cause.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Doctors, nurses, occupational therapists, physiotherapists, psychological counselors and psychologists<br />
<h4>
Length of service</h4>
Minimum 6 months to 1 year<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Both. Most volunteers are expected to cover costs of transportation and food.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Cause Canada is a Christian-motivated international relief and
development organization specializing in primary health care, potable
water and sanitation, reforestation, micro-enterprises and
gender-specific development initiatives. Fluency in French or Spanish is
highly recommended.<br />
<h3>
Hope International Development Agency</h3>
214 Sixth Street<br />
New Westminster, B.C. V3L 2A1<br />
Tel.: (604) 525-5481<br />
Fax: (604) 525-3471<br />
E-mail: <a href="mailto:hope@hope-international.com">hope@hope-international.com</a><br />
Website: <a href="http://www.hope-international.com/" target="_blank">www.hope-international.com/</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Doctors, nurses, administrators, medical technicians, engineers, water technicians, agricultural and horticultural specialists<br />
<h4>
Length of service</h4>
Several weeks to 2 years<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Voluntary. Some assistance for travel and living may be provided<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Countries: South East Asia, South Asia, Sub-Saharan Africa, Central America<br />
<h3>
SIM Canada</h3>
<b>Selection & Training Department</b><br />
10 Huntingdale Blvd.<br />
Scarborough, ON M1W 2S5<br />
Tel.: 416-497-2424<br />
Fax: 416-497-2444 <br />
E-mail: <a href="mailto:info@sim.ca">info@sim.ca</a><br />
Website: <a href="http://www.sim.ca/" target="_blank">www.sim.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Doctors, nurses, midwives, dieticians, hospital administrators,
dentists, medical technologists, physiotherapists and occupational
therapists, ophthalmologists, pharmacists, community health care workers<br />
<h4>
Length of service</h4>
3 months to career service<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Volunteers must self-finance (solicit individual or private sponsorship).<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Countries: Angola, Bangladesh, Benin, Burkina Faso, Chile, Ecuador,
Ethiopia, Ghana, Niger, Nigeria, Pakistan, Peru, South Africa, South
Asia, Zambia and Zimbabwe. An international interdenominational
evangelical mission organization. Volunteers are required to meet the
qualifications of the mission.<br />
<h3>
Emmanuel International Mission</h3>
P.O. Box 4050<br />
Stouffville, ON L4A 8B6<br />
Tel.: 905-640-2111<br />
Fax: 905-640-2186<br />
E-mail:<a href="mailto:info@e-i.org"> info@e-i.org</a><br />
Website: <a href="http://www.e-i.org/" target="_blank">www.e-i.org</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Nurses, nutritionists<br />
<h4>
Length of service</h4>
Minimum 1 year + 3 months cross-cultural training<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Support raising required<br />
<h4>
Additional comments</h4>
An interdenominational evangelical relief, rehabilitation, leadership
training and community development organization. Countries: Brazil,
Haiti, Uganda, Malawi, Tanzania, Sudan, Philippines. Seeking mature,
ministering Christians committed to EI’s cross-cultural doctrinal
statement and mandate.<br />
<h3>
Evangelical Lutheran Church in Canada</h3>
Mission in the World Program Coordinator<br />
302 - 393 Portage Avenue<br />
Winnipeg, MB R3B 3H6<br />
Tel.: 204-984-9164<br />
Fax: 204-984-9185<br />
E-mail: <a href="mailto:kkrieger@elcic.ca">kkrieger@elcic.ca</a><br />
Website: <a href="http://www.cmds-emas.ca/" target="_blank">http://www.cmds-emas.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Physicians, nurses, pharmacists, administrators<br />
<h4>
Length of service</h4>
6 months to 2 years. Some long-term postings are available.<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Volunteer. Support groups raise funds for travel and accommodations. Some salaried positions are available.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Participants are expected to be active in the church life of the hosting country.<br />
<h3>
Evangelical Medical Aid Society (EMAS)</h3>
30 - 5155 Spectrum Way <br />
Mississauga, ON L4W 5A1 <br />
Tel.: 905-625-4457<br />
Fax: 905-625-1812<br />
E-mail: <a href="mailto:main@cmds-emas.ca">main@cmds-emas.ca</a><br />
Website: <a href="http://www.cmds-emas.ca/" target="_blank">www.cmds-emas.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
All medical professionals (registered nurses, nurse practitioners,
physicians, occupational therapists, physiotherapists, dentists, dental
hygienists, dental assistants)<br />
<h4>
Length of service</h4>
Generally, 2 weeks<br />
<h4>
Additional comments</h4>
EMAS is a Christian, interdenominational charitable non-governmental organization.<br />
<h3>
VSO Canada (Voluntary Services Overseas)</h3>
151 Slater Street, Suite 806<br />
Ottawa, ON K1P 5H3<br />
Tel.: 613-234-1364<br />
Fax: 613-234-1444 <br />
E-mail: <a href="mailto:inquiry@vsocan.org">inquiry@vsocan.org</a><br />
Website: <a href="http://www.vsocan.org/" target="_blank">www.vsocan.org</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Midwives, nurses, psychiatric nurses, registered nurses for those
with mental handicaps, occupational therapists, speech therapists,
physiotherapists, pharmacists, doctors, dentists, nutritionists, health
educators<br />
<h4>
Length of service</h4>
Most placements are for 2 years. Some shorter-term placements are available where there is a particularly high need.<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Modest living allowance, travel, accommodation, medical insurance, training, grants.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
VSO aims to support disadvantaged people in fulfilling their rights
to physical, mental and social health, and improving their access to
health services. Working at the community level, volunteers concentrate
on the promotion of health and rehabilitation through basic education
and preventative work. VSO meets requests for a range of skill areas,
including assessment, prevention, education, outreach and primary and
secondary care. VSO receives a growing number of requests for health
workers with experience in HIV/AIDS prevention and care. 35 countries in
Asia and Africa.<br />
<h3>
Médecins sans Frontières/ Doctors Without Borders</h3>
720 Spadina Avenue, Suite 402<br />
Toronto, ON M5S 2T9<br />
Tel.: 416-964-0619 / 1-800-982-7903<br />
Fax: 416-963-8707 <br />
E-mail: <a href="mailto:msfcan@msf.ca">msfcan@msf.ca</a><br />
Website: <a href="http://www.msf.ca/" target="_blank">www.msf.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
MSF is looking for nurses, physicians, midwives and occasionally nutritionists and epidemiologists.<br />
<h4>
Length of service</h4>
2 years<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Contact MSF directly. All expenses are paid and field workers are provided with a living allowance and small salary.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Nurses work in a variety of contexts, and the work is often more organizational and managerial than clinical.<br />
BScN or RN diploma and 2 years’ practical nursing experience. Travel
or work experience in a developing country or remote northern Canada is
required.<br />
<h3>
Volunteer International Christian Service (VICS)</h3>
3 - 843 Youville Drive West<br />
Edmonton, AB T6L 6X8<br />
Tel.: 708-485-5505<br />
Fax: 780-485-5510<br />
E-mail: <a href="mailto:vics1@telusplanet.net">vics1@telusplanet.net</a><br />
Website: <a href="http://www.volunteerinternational.ca/" target="_blank">www.volunteerinternational.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Public health nurses, doctors, dentists and physiotherapists<br />
<h4>
Length of service</h4>
2 years<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Strictly voluntary with travel expenses and a living allowance provided.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Nepal and countries in Africa, Central and South Pacific, and Central
and South America. Over 21 years of age. Public health background. 18
months’ work experience since graduation an asset.<br />
<h3>
World Vision Canada</h3>
Overseas Staffing<br />
1 World Drive<br />
Mississauga, ON L5T 2Y4<br />
Tel.: 905-565-6200 / 1-800-387-7722<br />
Fax: 905-696-2161<br />
E-mail: <a href="mailto:volunteer@worldvision.ca">volunteer@worldvision.ca</a> (volunteers)<br />
E-mail: <a href="mailto:lyn_bishop@worldvision.ca">lyn_bishop@worldvision.ca</a> (for expatriates)<br />
Website: <a href="http://www.worldvision.ca/" target="_blank">www.worldvision.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Doctors, nurses<br />
<h4>
Length of service</h4>
1 year minimum with the expectation of a longer commitment. Volunteer terms vary from 1 month to 6 weeks.<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Travel expenses and remuneration. Volunteers pay for their own travel costs.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Overseas experience and Christian commitment required. There are projects all over the world.<br />
<h3>
World University Service of Canada (WUSC)</h3>
1404 Scott Street <br />
Ottawa, ON K1Y 4M8<br />
Tel.: 613-798-7477<br />
Fax: 613-798-0990<br />
E-mail : <a href="mailto:recruit@wusc.ca">recruit@wusc.ca</a><br />
Website: <a href="http://www.wusc.ca/" target="_blank">www.wusc.ca</a><br />
<h4>
Types of professionals required</h4>
Doctors, nurses, nurse trainers<br />
<h4>
Length of service</h4>
2 years<br />
<h4>
Voluntary/salaried</h4>
Both voluntary and salaried positions are available. Salary depends on program.<br />
<h4>
Additional comments</h4>
Public health background and work experience an asset.<br />
<br />
source : http://www.cna-aiic.ca/en/jobvolunteer-opportunities/jobs-abroad </div>
</div>
Nursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-302980164215079554.post-18657223821332927092014-12-13T09:46:00.000+07:002014-12-16T07:35:26.698+07:00KEHAMILAN RESIKO TINGGI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2972qYPxsuNgLyXVL3BxmG0NokwI562gCfhI6nMkhP6wI57ggcPUqx2XvSDuVFp-Zfu0SYEGWTwEuKzpBUnBHEARscs_ro0L7M_JpuI2sVTS-E-qIa4KNE9CvOoz5EDYzY881gDoQZ8U/s1600/Kehamilan_Resiko_Tinggi.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2972qYPxsuNgLyXVL3BxmG0NokwI562gCfhI6nMkhP6wI57ggcPUqx2XvSDuVFp-Zfu0SYEGWTwEuKzpBUnBHEARscs_ro0L7M_JpuI2sVTS-E-qIa4KNE9CvOoz5EDYzY881gDoQZ8U/s1600/Kehamilan_Resiko_Tinggi.JPG" height="129" width="200" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
Apakah yang dimaksud Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi<br />
Yaitu Ibu Hamil yang mengalami risiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun persalinan, bila dibandingkan dengan Ibu Hamil yang normal.<br />
<br />
Siapakah yang termasuk Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi<br />
<br />
Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm.<br />
Bentuk panggul Ibu yang tidak normal<br />
Badan Ibu kurus pucat<br />
Umur Ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.<br />
Jumlah anak lebih dari 4 orang.<br />
Jarak kelahiran anak kurang dari 2 tahun.<br />
Adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan yang lalu.<br />
Sering terjadi keguguran sebelumnya.<br />
Kepala pusing hebat.<br />
Kaki bengkak.<br />
Perdarahan pada waktu hamil.<br />
Keluar air ketuban pada waktu hamil. <br />
Batuk-batuk lama.<br />
<br />
Bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan akibat Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi<br />
<br />
Bayi lahir belum cukup bulan.<br />
Bayi leahir dengan berat lahir rendah (BBLR). <br />
Keguguran (abortus).<br />
Persalinan tidak lancar/macet.<br />
Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan. <br />
Janin mati dalam kandungan<br />
Ibu hamil/bersalin meninggal dunia<br />
Keracunan kehamilan/kejang-kejang.<br />
<br />
Apakah Kehamilan Risiko Tinggi dapat dicegah<br />
Kehamilan Risiko Tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikannya.<br />
<br />
Bagaimana Pencegahan Kehamilan Risiko Tinggi dapat dilakukan <br />
<br />
Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesma, rumah Sakit paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan<br />
Dengan mendapatkan imunisasi TT 2 x<br />
Bila ditemukan kelainan Risiko Tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif<br />
Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna<br />
<br />
Apa yang dapat dilakukan seorang Ibu untuk menghindari Kehamilan Risiko Tinggi <br />
<br />
mengenal tanda-tanda Kehamilan Risiko Tinggi<br />
Segera ke Posyandu, Puskesma atau Rumah sakit terdekat bila ditemukan tanda-tanda Kehamilan Risiko TinggiNursehttp://www.blogger.com/profile/13939924146602050456noreply@blogger.com0