Tuesday, December 16, 2014

Asma pada Anak

Asma ialah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran napas sangat mudah bereaksi terhadap barbagai ransangan atau pencetus dengan manifestasi berupa serangan asma. Kelainan yang didapatkan adalah:
1.    Otot bronkus akan mengkerut ( terjadi penyempitan)
2.    Selaput lendir bronkus udema
3.    Produksi lendir makin banyak, lengket dan kental, sehingga ketiga hal tersebut menyebabkan saluran lubang bronkus menjadi sempit dan anak akan batuk bahkan dapat terjadi sesak napas. Serangan tersebut dapat hilang sendiri atau hilang dengan pertolongan obat.
Pada stadium permulaan serangan terlihat mukosa pucat, terdapat edema dan sekresi bertambah. Lumen bronkus menyempit akibat spasme. Terlihat kongesti pembuluh darah, infiltrasi sel eosinofil dalam secret didalam lumen saluran napas. Jika serangan sering terjadi dan lama atau menahun akan terlihat deskuamasi (mengelupas) epitel, penebalan membran hialin basal, hyperplasia serat elastin, juga hyperplasia dan hipertrofi otot bronkus. Pada serangan yang berat atau pada a
Kejadian Astma pada anak lebih berbahaya dibandingkan pada dewasa hal ini dikarenakan anatomi pernafasan pada anak lebih kecil dan pendek.

    Pada asma yang timbul akibat reaksi imunologik, reaksi antigen – antibody menyebabkan lepasnya mediator kimia yang dapat menimbulkan kelainan patologi tadi. Mediator kimia tersebut adalah:
1.    Histamin
a)    Kontraksi otot polos
b)    Dilatasi pembuluh kapiler dan kontraksi pembuluh vena, sehingga terjadi edema
c)    Bertambahnya sekresi kelenjar dimukosa bronchus, bronkhoilus, mukosaa, hidung dan mata
2.    Bradikinin
a)    Kontraksi otot polos bronchus
b)    Meningkatkan permeabilitas pembuluh darah
c)    Vasodepressor (penurunan tekanan darah)
d)    Bertambahnya sekresi kelenjar peluh dan ludah
3.    Prostaglandin
Bronkokonstriksi (terutama prostaglandin F)

     MANIFESTASI KLINIK
1.    Wheezing
2.    Dyspnea dengan lama ekspirasi, penggunaan otot- otot asesori pernapasan
3.    Pernapasan cuping hidung
4.    Batuk kering ( tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan napas sempit
5.    Diaphoresis
6.    Cyanosis
7.    Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan
8.    Kecemasan, labil dan penurunan tingkat kesadaran
9.    Tidak toleran terhadap aktifitas : makan, bermain, berjalan, bahkan bicara

KOMPLIKASI
Bila terjadi sering dan berlangsung lama maka akan terjadi emfisema  dan mengakibatkan perubahan bentuk toraks yaitu toraks yang membungkuk ke depan dan memanjang. Pada foto roentgen toraks terlihat diafragma letak rendah, gambaran jantung menyempit, corakan hilus kri dan kanan bertambah. Pada asma kronik dan berat dapat terjadi bentuk dada burung dara dan tampak sulkus Harrison.
Bila sekret kental, salah satu bronkus dapat tersumbat sehingga dapat terjadi atelektasis pada lobus segmen yang sesuai. Mediastinum tertarik kearah atelektasis. Bila atelekasis berlangsung lama disebut status asmatikus. Bila tidak ditolong dapat menyebabkan kematian, kegagalan pernafasan dan kegagalan jantung.

TERAPI
Secara umum terdapat 2 jenis obat dalam penatalaksanaan asma yaitu obat pengendali (controller) dan pereda ( reliver). Obat pengendali merupakan profilaksis serangan yang diberikan tiap hari, ada atau tidak ada serangan/gejala, sedangkan obat pereda adalah yang diberikan saat serangan
sma yang menahun terdapat penyumbatan bronkus oleh mucus yang kental.

0 komentar:

Post a Comment