oleh : Inggriane P. Dewi
Abstrak
Tn. Dj 59 tahun, datang dengan
diabetic foot ulcer sejak 1.5 bulan y.l, mengeluh tidak ada perbaikan
pada kondisi lukanya setelah dilakukan perawatan selama 6 hari di rumah sakit.
Kondisi luka saat pengkajian : warna dasar luka merah pucat 75 %, slough 25 %, biofilm
diats permukaan luka, eksudat serous jumlah sedikit, tepi luka jelas menyatu
dengan dasar luka, luka stadium III, kulit sekitar luka normal. luka dengan
TIME approach. Dilakukan mekanikal debridement dan CSWD pada jaringan nekrotik
(slough), mekanikal debridemang dengan pinset dan kassa untuk mengangkat
biofilm. Diberikan calsium alginate dan metcovazin untuk menjaga kelembaban dan
mencegah infeksi pada luka serta mendukung epitelisasi.
Pendahuluan
Biofilm merupakan kumpulan bakteri
yang terus tumbuh di sebuah permukaan bahan padat maupun cair. Pada luka
biofilm ini dapat menggangu proses penyembuhan luka dengan menghalangi proses
epitelisasi, akibatnya proses penyembuhan luka menjadi lebih lama karena epitel
tidak bisa segera menyatu terhalangi oleh biofilm.
Biofilm dapat dibentuk dari satu
jenis mikroba saja, namun secara alami hampir semua jenis biofilm terdiri dari
campuran berbagai jenis mikroba. Sebagai contoh fungi, alga, yeast (ragi),
amuba (bakteri) dan jenis mikroba lainnya. Biofilm terbentuk karena proses
oksidasi mikroba untuk menghasilkan energi.
Biofilm akan terbentuk pada
permukaan yang lembab, hal ini disebabkan mikroba dapat bertahan hidup jika ia
mendapatkan kelembaban yang cukup. Pada prosesnya biofilm mengeksresikan suatu
bahan yang licin (berlendir) pada sebuah permukaan, kemudian akan menempel
dengan baik di permukaan tersebut jika keadaan minimum bakteri tersebut
terpenuhi.
Karakteristik luka dengan biofilm,
warna dasar luka yang sedang bergranulasi terlihat merah pucat, bukan merah
terang, biofilm mudah diangkat atau dilepaskan dari dasar permukaan luka.
Riwayat
Kesehatan
Tn Dj 59 tahun, mengetahui menderita diabetes
setelah terjadi luka pada kaki kiri akibat tersandung, luka dirawat di klinik
dekat rumah, tapi tidak tahu jenis obat yang diberikan, luka di kaki semakin
bengkak, kemudian dirawat di RS, selama 6 hari tapi luka belum ada perbaikan.
Riwayat merokok 1 bungkus sehari.tanggal 15 /01/2010 dilakukan cek GDS hasil :
204.
Manajemen
Biofilm pada luka diabetic foot ulcer
Biofilm ini harus diangkat jika ditemukan pada permukaan
luka. Mekanikal debridement perlu
dilakukan untuk mengangkat biofilm. Debridement dapat dilaksanakan dengan cara, mengangkat
biofil menggunakan pinset anatomis dan kassa. Autolitik debridement juga dapat
membantu kemampuan macrofag untuk memfagositosis debris dan jaringan nekrotik
seperti penggunaan calsium alginate dan metcovazin untuk menjaga keseimbangan kelembaban luka dan
menekan aktifitas mikroba.
Peralatan
Cleansing :
air rebusan daun jambu, sabun dengan pH yang balance
Debridement :
debridement set terdiri dari pinset dan sharp scissor.
Moisture balance : Metcovazin dan calsium alginate (primary
dressing)
Secondary dressing : soft band, elastomul dan kohessive bandages.
Penatalaksanaan
1. Balutan dibuka
2. Luka pada kaki direndam dalam rebusan daun air
jambu selama 10 menit
3. Luka dibersihkan, setiap sela jari kaki, area luka
dan sekitar luka.
4. Area luka dan sekitarnya dikeringkan
5. Dilakukan pengkajian luka, hasilnya :
luka I : warna dasar luka 50 % merah
pucat, licin 50 % slough, granulasi 75 %, epitelisasi 25 %, tepi luka jelas,
menyatu dengan warna dasar luka, terdapat biofilm pada
permukaan luka, Ukuran luka 12 cm x 7 cm
x 0.5 cm, eksudat sedang. Luka II luka
grade IV, tulang, terdapat undermining. Warna dasar luka merah pucat.
6. Dilakukan CSWD pada jaringan nekrotik
(slough). Biofilm diangkat dengan mekanikal debridement, menggunakan pinset dan
kassa.
7. Setelah selesai debridemang, luka I
di tutup dengan Calsium Alginate, tepi luka dan kulit sekitar luka diolesi
Metcovazin salf. Luka II diberikan kelembaban dengan hidrogel pasta.
8. Pada secondary dressing, luka
dibalut padding dan antimikrobial gauze.
Foto
Biofilm pada luka, permukaan luka
tampak licin, warna luka merah pucat. Biofilm belum diangkat.
Biofilm diangkat dengan mekanikal debridement.
Kesimpulan :
Manajemen biofilm pada luka diabetic
foot ulcer dapat dilakukan dengan cara mekanikal debridement. Mengangkat
biofilm dapat memudahkan tumbuhnya epitel dipermukaan luka sehingga proses
penyembuhan luka tidak terhambat.
Referensi :
1. Carville,K. Wound care
manual.5th.Australia: Silver Chain Foundation; 2007.p 93-82
2. Gitarja,WS.Perawatan luka
diabetes.Seri perawatan terpadu.Bogor : Wocare Publishing.2008.p69-1
3. Lappin-Scott, Hilary.Microbial
Biofilms. Cambridge: Cambridge University Press;2003. available from :
http://www.cambrige